[caption caption="Rumusan dan sumber data untuk perhitungan rainwater harvesting. (Bayu M. Wicaksono)"]
Selanjutnya, hasil perhitungan volume air yang dibutuhkan dan volume air hujan disandingkan. Dari situ dapat diketahui berapa kebutuhan tandon / tempat penampungan air yang harus dibangun. Volume air yang dapat ditampung di tandon adalah sama dengan jumlah kekurangan air pada musim kemarau (jika kemaraunya menerus) atau jumlah kekurangan air terbesar antara musim hujan dan kemarau (jika musim kemarau diselingi hujan).
[caption caption="Perhitungan kebutuhan volume tandon yang harus disediakan. (Bayu M. Wicaksono)"]
Air hujan yang tidak tertampung di tandon, dapat disalurkan ke sumur resapan air dan menjadi sumber air tanah. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua lahan cocok untuk pembuatan sumur resapan. Sedikitnya ada tiga faktor yang harus diperhatikan: koefisien permeabilitas tanah, tinggi muka air tanah, dan jarak antara sumur resapan dengan septic tank, resapan limbah, dan sumur air bersih.
Pada masa mendatang, seyogianya semakin banyak pengusaha dan perusahaan yang memunculkan inisiatif ramah lingkungan lainnya atau meniru contoh-contoh yang telah ada. Bumi kita adalah tanggung jawab bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H