Hingga kini, ada sekitar 156 proyek EBT yang sudah dilakukan penandatanganan Power Purchase Agreement (PPA) dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Total kapasitas proyek tersebut mencapai 3.259 MW, yang didominasi oleh pembangkit hidro dan panas bumi.
PLN juga sedang melakukan proses pengadaan pembangkit EBT lainnya, seperti PLTS Bali Barat (25 MW), PLTS Bali Timur (25 MW) dan PLTS Cirata (145 MW). Selain itu, untuk mendukung program Pemerintah mengurangi sampah, telah ditandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) PLTSa Jatibarang di Semarang dan PLTSa Sunter di Jakarta Utara.
Berbagai pencapaian dan pembangunan pembangkit EBT ini menjadi bukti komitmen PLN dalam mengembangkan energi hijau ramah lingkungan, dalam penyediaan tenaga listrik untuk masyarakat. Ini adalah kabar baik bagi Indonesia. Karena EBT adalah wajah baru pembangkit listrik dunia.
Indonesia mesti ikut andil dalam menciptakan masa depan yang ramah lingkungan. Peradaban memang harus terus dibangun dengan berbagai terknologi, tapi tidak boleh mengorbankan alam. Pembangkit listrik berbahan bakar fosil adalah sejarah masa lalu yang secepatnya perlu ditinggalkan.
Bayu Geni
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H