Bagi kaum perempuan Indonesia khususnya yang sudah mempunyai anak atau yang baru merencanakan punya anak , fenomena Papa Dali membuka mata mereka jika ada lho laki-laki yang mau terlibat penuh dalam pengasuhan anak.Â
Tugas perempuan sesuai kodratnya yaitu melahirkan dan menyususi pastinya akan sangat terbantu jika pasangan atau suaminya juga mempunyai kepedulian mau terlibat dalam pengasuhan anak bersama.Â
Jadi gak ada lagi cerita perempuan depresi karena repot mengurus anak sekaligus melayani suami dan membereskan rumah seorang diri.
Jika perempuan berkontribusi menghasilkan pendapatan maka suami bisa bergantian mengasuh dan menjaga anak. Pengasuhan anak tetap pada pengawasan orang tua tanpa dilepas begitu saja pada pengasuh anak atau orang lain di luar kedua orang tuanya.Â
Pada akhirnya ikatan antara orang tua dan anak tidak akan terputus selama masa golden age anak belum terlewati.
Pentingnya Keterlibatan Ayah
Peran ayah dalam pengasuhan anak sama pentingnya dengan peran ibu. Keterlibatan aktif ayah dalam pengasuhan anak tidak hanya bermanfaat bagi anak, tetapi juga bagi ayah itu sendiri.
Ayah yang terlibat aktif dalam pengasuhan anak akan merasakan kebahagiaan dan kepuasan yang lebih besar dalam hidup mereka.
Cara Mengatasi "Fatherless Society"
Masyarakat perlu didorong untuk lebih menghargai peran ayah dan pentingnya keluarga yang utuh. Hal ini dapat dilakukan melalui kampanye edukasi publik tentang pentingnya peran ayah dalam keluarga dan masyarakat.
Laki-laki perlu dididik tentang pentingnya tanggung jawab ayah dan bagaimana menjadi figur positif bagi anak-anak.
Membangun budaya yang lebih suportif bagi keluarga. Salah satunya mendorong perubahan norma sosial yang diskriminatif terhadap perempuan dan anak-anak.
Mengatasi "fatherless society" membutuhkan upaya kolektif dan berkelanjutan dari berbagai pihak. Salah satu cara  memperkuat peran ibu dan keluarga dan mendukung peran laki-laki positif supaya dapat membangun masa depan yang lebih baik bagi anak-anak dan keluarga di Indonesia.