Mohon tunggu...
Bayu Fitri
Bayu Fitri Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang pengamat hiruk pikuk media sosial dalam hal gaya hidup, finance, traveling, kuliner dan fashion. Tulisan saya bisa dibaca di blog https://bayufitri.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Jelajah Lorong Waktu Melalui Ragam Bangunan Kuno di Kota Lasem

8 Januari 2024   17:35 Diperbarui: 9 Januari 2024   06:34 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak Depan Rumah Oei. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Saat ini Omah Merah difungsikan sebagai penginapan, rumah makan, dan toko penjualan kain batik.

4. Lawang Ombo (Rumah Candu)

Bangunan Lawang Ombo dibangun pada tahun 1860 dan dahulu digunakan sebagai gudang candu atau opium. Pemilik Lawang Ombo pertama kali adalah seorang pengusaha Tionghoa.

Menurut cerita dari pemandu wisata, letak Lawang ombo sangat strategis karena dekat dengan Sungai Lasem . Dahulu Sungai Lasem berfungsi sebagai jalur perdagangan yang dilintasi banyak kapal. 

Tampak Depan Lawang Ombo. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Tampak Depan Lawang Ombo. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Jalur perdagangan menggunakan sungai ini dimanfaatkan oleh pemasok candu atau opium sebagai sarana penyeludupan. Pada saat itu opium dilarang keras diperjualbelikan oleh Hindia Belanda dan dinyatakan barang ilegal. 

Gudang Lawang Ombo yang dahulu difungsikan untuk menyimpan candu atau opium, sumber : doc. pribadi
Gudang Lawang Ombo yang dahulu difungsikan untuk menyimpan candu atau opium, sumber : doc. pribadi

Karena posisi Lawang Ombo berada di dekat bibir Sungai Lasem maka Lawang Ombo menjadi tempat penyimpanan opium sementara sebelum diperdagangkan ke seantero tanah Jawa.

Penutup

Mengunjungi bangunan kuno di Lasem membuat kita seperti sedang menjelajahi lorong waktu. Sambil melihat arsitektur bangunannya sekaligus bisa mendengar kisah bangunan kuno sejak awal berdirinya.

Mendengar kisah sejarah di masa lalu membuat Kita kaya akan pengetahuan dan bisa menghargai bangunan kuno sebagai saksi sejarah.

Jadi bagaimana apakah Kamu tertarik mengunjungi bangunan kuno?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun