Mohon tunggu...
Bayu Fitri
Bayu Fitri Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang pengamat hiruk pikuk media sosial dalam hal gaya hidup, finance, traveling, kuliner dan fashion. Tulisan saya bisa dibaca di blog https://bayufitri.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pentingnya Penggunaan MIGAS di Era Energi Baru Terbarukan

17 Juli 2023   17:15 Diperbarui: 17 Juli 2023   18:04 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MIGAS yang berhasil ditambang  akan diolah menjadi produk siap pakai seperti gas elpiji,  bensin, diesel, minyak pelumas, avtur dan produk turunan yang disebut petrokimia.

Polemik Minyak Bumi sebagai BBM

Kendaraan bermotor sebagai alat transportasi umum di masyarakat, sebagian besar masih menggunakan bahan bakar produk olahan minyak bumi atau yang lebih dikenal sebagai bensin atau diesel.

Masalahnya seiring dengan pertambahan penduduk, konsumsi BBM juga semakin meningkat. Dampak negatifnya terjadi pencemaran lingkungan akibat dari gas buang kendaraan bermotor.

Pencemaran lingkungan ini tentu mempunyai dampak tidak baik bagi kesehatan manusia. Efek pemanasan global yang berasal dari gas buang kendaraan bermotor menyebabkan suhu udara di permukaan bumi semakin meningkat.

Hal ini menyebabkan keseimbangan alam terganggu. Sehingga terjadi kasus seperti gagal panen, perubahan iklim tak menentu, mencairnya es di antartika dan sebagainya.

Menuju Energi Baru Terbarukan

Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah mulai menyiapkan alternatif sumber daya energi terbarukan. Salah satunya dalam bidang transportasi yaitu penggunaan kendaraan listrik dengan tenaga dari baterai sebagai sumber penggerak.

Baterai pada kendaraan listrik sendiri terbuat dari nikel, kobalt dan mangan. Keunggulan menggunakan kendaraan listrik adalah ramah lingkungan. Hal ini disebabkan tidak ada gas buang yang menyebabkan polusi udara.

Perlahan namun pasti solusi dari sumber daya energi baru terbarukan mulai disosialisasikan ke masyarakat. Kondisi peralihan dari energi fosil ke energi baru terbarukan saat ini disebut proses transisi energi.

MIGAS (Masih) dibutuhkan??

Pertanyaannya apakah jika manusia sudah menggunakan energi baru terbarukan maka akan meniadakan penggunaan energi MIGAS? Jawabannya ternyata MIGAS masih dibutuhkan.

Menurut Ibu Marjolijn Wajong (Direktur Eksekutif IPA) posisi Indonesia sebagai produsen migas besar terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Jika dulu di medio tahun 70-90an produksi MIGAS bisa mencapai lebih dari 1 juta barel per hari (BPH) bahkan bisa 1,6 juta barel tapi setelah melewati tahun 90an itu produksinya terus menurun hingga posisi sekarang ini di kisaran 600 ribuan BPH.

Kebutuhan MIGAS dari sumber energi fosil untuk masyarakat Indonesia diperkirakan meningkat sampai tahun 2050. Untuk kebutuhan minyak bumi akan terdapat kenaikan sebesar 139%.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun