Mohon tunggu...
Bayu Fitri
Bayu Fitri Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang pengamat hiruk pikuk media sosial dalam hal gaya hidup, finance, traveling, kuliner dan fashion. Tulisan saya bisa dibaca di blog https://bayufitri.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cancel Culture Ketika Penghakiman Datang dari Opini Publik

3 Juli 2023   07:00 Diperbarui: 3 Juli 2023   09:18 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak dari kebebasan berpendapat yang didukung oleh perkembangan media sosial menyebabkan sebuah informasi cepat tersebar luas. Media sosial menjadi alat penyebaran informasi secara masif tanpa kenal jeda. Terkadang belum selesai mencerna satu informasi tapi sudah ada lagi informasi susulan untuk topik yang sama.

Cancel Culture

Sebagian orang membahasakan cancel culture sebagai penghakiman atas dasar opini publik. Penghakiman ini dilakukan sekelompok orang yang mempunyai pendapat mayoritas terhadap suatu nilai umum berdasarkan kesepakatan bersama yang dilanggar.

Tindakan cancel culture merupakan bentuk tanggapan ketidaksetujuan atas peristiwa dari sebuah perlakuan atau sikap seorang individu. 

Penerapan cancel culture sendiri bertujuan untuk memberikan hukuman sosial supaya terdapat efek jera bagi pelaku. Penerapan cancel culture secara tidak langsung memberikan paksaan pada pelaku untuk menerima resiko atas perbuatannya.  

Tindakan Melanggar Norma

Norma adalah seperangkat pedoman untuk berperilaku dan bersikap yang kebenarannya disepakati bersama dalam satu wilayah atau bangsa. Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi budaya ketimuran, segala tingkah laku individu akan disandingkan berdasarkan tolok ukur nilai-nilai ketimuran.

Nilai ketimuran sendiri merupakan etika atau nilai sosial yang berlaku di masyarakat. Contoh sederhana nilai pasangan suami istri yang terikat pernikahan yaitu tidak boleh melakukan perselingkuhan.

Ikatan pernikahan dalam budaya ketimuran mempunyai nilai kesakralan setia sampai akhir hayat. Oleh karena itu perilaku selingkuh adalah perbuatan nista yang tidak termaafkan dan dianggap menodai nilai-nilai ketimuran itu sendiri.

Kasus Perselingkuhan

Kasus perselingkuhan "orang terkenal" adalah salah satu kasus yang menarik perhatian. Pada kasus ini yang menjadi korban "cancel culture" adalah pelaku selingkuh itu sendiri. Kasus perselingkuhan orang terkenal atau publik figur biasanya terdapat pada pemain peran seperti aktor/ artis atau penyanyi. Alasan perselingkuhan yang paling klise adalah "Cinta Lama Bersemi Kembali" (CLBK) atau terlibat affair sesama pemain peran atau terjadi "Cinta Lokasi" (Cilok).

Tak jarang para publik figure ini sudah mempunyai pasangan sah alias sudah terikat tali pernikahan secara resmi. Sebagai publik figur, tindak tanduk tokoh selebriti seperti mereka tidak bisa lepas dari pengamatan penggemarnya. Apabila selebriti tersebut melakukan tindakan diluar norma kepatutan maka masyarakat dengan gampang akan memberi penghakiman atas nama opini pribadi. 

Kasus perselingkuhan bisa semakin ramai ketika di blow up secara masif melalui media digital. Unggahan kasus selebriti yang negatif di media sosial sukses menarik perhatian pengguna dan pengikut pada akun selebriti tersebut. 

Tindakan dan Dampak Cancel Culture

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun