Mohon tunggu...
Bayu Fitri
Bayu Fitri Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang pengamat hiruk pikuk media sosial dalam hal gaya hidup, finance, traveling, kuliner dan fashion. Tulisan saya bisa dibaca di blog https://bayufitri.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran Perempuan Mengenalkan Politik pada Anak Pemilih Pemula

28 September 2020   18:10 Diperbarui: 28 September 2020   18:14 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olah berbagai sumber

Helatan akbar pilkada yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat diprediksi akan dipenuhi pemilih pemula. Sebagai seorang ibu jika mempunyai anak yang akan melakukan hak pilih pertama kali maka bekali anak dengan pendidikan dasar politik. 

Politik ada untuk mengatur kehidupan bernegara. Kehidupan sehari-hari tidak bisa lepas dari berbagai kebijakan yang dibuat berdasarkan kesepakatan bersama penyelenggara negara. Di situlah peran politik diperlukan. 

Jika politik dijalankan dengan benar dan bernas tentu hasilnya akan membawa manfaat untuk semua warga negara negeri ini. Pentingnya perempuan untuk melek politik berguna untuk memberi pemahaman dasar politik pada pemilih pemula anak. 

Beberapa cara sederhana dan pesan yang ingin disampaikan ketika memberikan pemahaman politik tentang memilih caleg pada anak sebagai berikut;

1. Rekam Jejak. Tidak seorang pun yang sempurna. Ungkapan itu benar adanya. Namun untuk memilih pemimpin yang mengemban pengambilan keputusan sebaiknya melihat rekam jejak. Paling tidak calon tersebut tidak pernah berpekara dengan hukum. 

Pesan moral yang ingin disampaikan pada anak pemilih pemula bahwa setiap perbuatan ada konsekuensi yang harus ditanggungnya. 

2. Hasil Karya dan Kontribusi. Seseorang yang mengajukan diri sebagai pemimpin menawarkan seribu satu janji jika terpilih. Hal yang penting adalah apakah calon ini mempunyai hasil karya atau kontribusi yang bermanfaat untuk masayarakat sekitarnya. 

Pesan moral  yang ingin disampaikan pada anak pemilih pemula bahwa setiap orang harus berkarya terlebih dulu sebelum menjadi seorang pemimpin. Karena pemimpin yang mempunyai karya menunjukkan bukti nyata "kemampuan berkarya" bukan sekadar omongan belaka. 

3. Hubungan Sosial. Seorang pemimpin harus dapat merasakan keluh kesah dari yang dipimpinnya. Oleh karena itu lihat jejak hubungan sosial ke masyarakat. Apakah orang tersebut aktif dalam kegiatan sosial, apakah orang tersebut tanggap mengulurkan bantuan jika ada warga kesusahan, jika ada bencana dan sebagainya. 

Pesan moral yang ingin disampaikan pada anak pemilih pemula adalah seorang pemimpin harus peka nuraninya pada lingkungan sekitar. Seorang pemimpin harus tanggap mengulurkan tenaga dan pikirannya pada masyarakat sekitar yang sedang ditimpa musibah.

4. Struktur Keluarga. Seorang pemimpin akan menjadi panutan bagi yang dipimpin. Oleh karena itu dibutuhkan contoh nyata bagaimana pemimpin tersebut mempunyai kemampuan memimpin "rakyat" dalam satuan terkecil yaitu keluarga. Jika pemimpin abai dengan keluarganya maka bagaimana bisa memimpin orang yang sama sekali tidak mempunyai pertalian keluarga dalam hal ini masyarakat yang dipimpinnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun