Mohon tunggu...
Bayu Bondan
Bayu Bondan Mohon Tunggu... Lainnya - ASN yang belajar jadi penulis

Burung merpati burung kenari | Rehat sejenak di dahan meranti | Biarkan saja pena menari | Dan lihat saja hasilnya nanti

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Angka Nol Itu Menertawaiku

4 Januari 2018   11:49 Diperbarui: 4 Januari 2018   12:31 1495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agustus 2004

Bulan ini menjadi awal penanda memasuki tahun ajaran baru di Sekolah Menengah Atas (SMA). Belum apa-apa diriku harus meninggalkan pelajaran di sekolah selama satu bulan. 

Padahal aku belum sempat menimba ilmu. Selain itu, aku juga belum sempat berkenalan dengan teman-teman baru.

Aku harus mengikuti rangkaian kegiatan perkemahan di Bumi Perkemahan Cibarusah, Bekasi. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Pramuka yang jatuh setiap tanggal 14 Agustus.

Setelah kegiatan selesai, aku pun harus kembali ke sekolah. Ada rasa malas menggelayut dalam pikiranku. Tangan ini sudah lama tidak memegang pulpen dan buku. Rasanya diriku nampak kaku.

Malam itu aku mulai mencoba memaksakan diri sendiri untuk belajar meskipun hanya sebentar saja. Aku membaca buku paket Matematika. Mata pelajaran yang sangat kusukai sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Keesokan harinya aku berangkat ke sekolah dengan perasaan canggung. Namun apapun yang terjadi, aku harus tetap semangat untuk menuntut ilmu. Kulangkahkan kakiku menuju ke sekolah.

Jam pelajaran pertama hari ini adalah Matematika. Secara tidak terduga Bu Yuli, Guru Matematika, memberikan kejutan spesial. Beliau memberikan ulangan mendadak sebelum memulai pelajaran.

Aku memperhatikan soal ulangan yang dibagikan. Ternyata soalnya sama dengan apa yang telah kupelajari semalam. Materi tentang permutasi dan kombinasi. Gampang ini mah.

Aku mengerjakan dengan penuh keyakinan sedangkan teman-temanku terlihat sangat kebingungan. Aku tetap yang paling pintar meskipun sudah tidak masuk selama satu bulan, pikirku. Rasa sombong menyelimuti diriku.

Waktu satu jam telah berlalu. Selesai tidak selesai jawaban harus dikumpulkan. Setelah itu, Bu Yuli baru menjelaskan materi pelajaran selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun