3. HOW
Butuh referensi dan riset.  Karya kreatif juga perlu riset. Dalam perjalanan terciptanya Negeri 5  Menara ada beberapa riset yang dilakukan Mas Ahmad Fuadi. Sumber  risetnya seperti diary lama yang telah ditulisnya sejak berumur 15  tahun, jasa Amak yang mengumpulkan semua surat yang dikirimkannya  sewaktu masih di pesantren, buku catatan tua semasa belajar di  pesantren, membaca buku, kamus, dan thesaurus (kamus padanan kata).
 4. WHEN
 Mas Ahmad Fuadi merangkai kata dalam proses pembuatan Negeri 5 Menara  saat bekerja full time. Beliau mencicil tulisan setiap hari dengan  memanfaatkan waktu sebelum berangkat kerja dan setelah pulang kerja.  Beliau berpesan, "Cicil saja setiap hari. Sedikit-sedikit, lama-lama  jadi buku."Â
 Mas Ahmad Fuadi memberikan dua buah closing  statement. Pertama, "Menulislah selalu dengan hati karena tulisan dari  hati masuk ke hati." Kedua, "Menulis bukan bakat, tetapi pilihan apakah  mau belajar atau tidak."
 Dan semua perjalanan menulis dari Mas  Ahmad Fuadi bermula dari sebuah kalimat ampuh yang diterimanya saat  pertama kali menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Gontor.
 "Man Jadda Wajada !"
Â
Perkataan yang lemah lembut
Hadirkan asa secerah mentari
Kalau gayung sudah bersambut
Biarkan saja pena menari
 Selasa Bisa, 14112017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H