Mohon tunggu...
Bayu Bondan
Bayu Bondan Mohon Tunggu... Lainnya - ASN yang belajar jadi penulis

Burung merpati burung kenari | Rehat sejenak di dahan meranti | Biarkan saja pena menari | Dan lihat saja hasilnya nanti

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

"Man Jadda Wajada"

14 November 2017   09:47 Diperbarui: 16 November 2017   17:41 2287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 3. HOW
Butuh referensi dan riset.  Karya kreatif juga perlu riset. Dalam perjalanan terciptanya Negeri 5  Menara ada beberapa riset yang dilakukan Mas Ahmad Fuadi. Sumber  risetnya seperti diary lama yang telah ditulisnya sejak berumur 15  tahun, jasa Amak yang mengumpulkan semua surat yang dikirimkannya  sewaktu masih di pesantren, buku catatan tua semasa belajar di  pesantren, membaca buku, kamus, dan thesaurus (kamus padanan kata).

 4. WHEN
 Mas Ahmad Fuadi merangkai kata dalam proses pembuatan Negeri 5 Menara  saat bekerja full time. Beliau mencicil tulisan setiap hari dengan  memanfaatkan waktu sebelum berangkat kerja dan setelah pulang kerja.  Beliau berpesan, "Cicil saja setiap hari. Sedikit-sedikit, lama-lama  jadi buku." 

 Mas Ahmad Fuadi memberikan dua buah closing  statement. Pertama, "Menulislah selalu dengan hati karena tulisan dari  hati masuk ke hati." Kedua, "Menulis bukan bakat, tetapi pilihan apakah  mau belajar atau tidak."

 Dan semua perjalanan menulis dari Mas  Ahmad Fuadi bermula dari sebuah kalimat ampuh yang diterimanya saat  pertama kali menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Gontor.

 "Man Jadda Wajada !"

 

Tulisan Man Jadda Wajada (hellomotion.com)
Tulisan Man Jadda Wajada (hellomotion.com)
                                                                                                                                                              ***

Perkataan yang lemah lembut
Hadirkan asa secerah mentari
Kalau gayung sudah bersambut
Biarkan saja pena menari

 Selasa Bisa, 14112017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun