Begitu pula dengan sosok yang kini tengah menjadi komoditas transfer klub-klub besar Eropa, sosok winger kidal Portugal Bernardo Silva yang konon menjadi incaran Manchester United dan Barcelona, didapatkan Jardim setelah mempermanenkannya usai dipinjam dari Benfica. Jardim juga berusaha kembali mengembalikan suasana solid lini belakang Monaco yang ditinggal eksodus oleh Eric Abidal dan Ricardo Carvalho dengan melakukan transfer seorang Kamil Glik dari Torino sebesar 11 juta euro (Wikipedia, 2016).Sosok veteran penting di lini tengah Monaco, seorang Joao Moutinho yang luput dari eksodus juga berhasil dipoles dengan sangat baik oleh Jardim musim ini.Hasilnya pun dapat dibilang cukup memuaskan.
Bersama Jardim pula pada dua musim terakhir,Monaco menemukan kembali ketajaman Radamel Falcao yang kini memuncaki daftar topscorer klub dengan 16 gol, sangat signifikan dalam kebangkitannya setelah menjalani musim yang kurang memuaskan di Manchester United pada masa peminjamannya di Inggris. Monaco di bawah Jardim juga mulai menemukan harapan besar pada sosok yang baru saja mereka orbitkan, yakni Kylian Mbappe Lottin,seorang pemuda 18 tahun yang telah menorehkan 7 gol dan 5 assists dalam 17 pertandingannya di liga, dengan akurasi tembakan mencapai 76 % (Squawka.com).Â
Termasuk dari gol tersebut adalah hat-trick briliannya pada Minggu dini hari melawan Metz. Yang berakhir dengan keunggulan 5-0 untuk Monaco, dengan dua gol lainnya dicetak oleh Falcao. Seorang Arsene Wenger bahkan mengatakan bahwa Arsenal sempat menginginkan Mbappe pada musim lalu namun Mbappe memilih tetap bertahan bersama Monaco (The Sun, Februari 2017) dan bahwa Mbappe memiliki sangat banyak kesamaan dengan Thierry Henry dari segi permainan, baik dari dribbling, sampai penempatan finishing didepan gawang lawan.Â
Dari segi formasi, Jardim dengan susunan pemainnya saat ini seringkali secara konsisten memakai formasi klasik 4-4-2, yang terlihat menaruh peran besar pada kedua sisi sayap dan terutama pada pergerakan gelandang sejajar Monaco dan dua strikernya di depan yang bergerak bergiliran dengan peran masing-masing. Kedua sayap Monaco inilah yang merupakan sistem yang mengeksploitasi dengan baik potensi daripada pemain muda menjanjikanseperti Lemar dan Mendy di sayap kiri yang tampak sangat cair saling mengisi terutama dalam segi ofensif saat Monaco membangun serangan.
Djibril Sidibe pada posisinya di role bek sayap teutama bek sayap kanan juga bermain sangat agresif seperti Mendy di sayap kiri, bergiliran dengan Nabil Dirar maupun Bernardo Silva mencecar garis belakang lawan lewat sisi kanan Monaco. Hal ini ditunjang dengan kemampuan Fabinho maupun Joao Moutinho dan Bakayoko yang secara stabil mampu mengendalikan ritme dan aliran bola dilini tengah. Menentukan keseimbangan menyerang dan bertahan daripada tim ini yang bisa dilihat hampir di setiap laga mengenai peran tersebut.Â
Di lini belakang pun, Kamil Glik yang berduet dengan Jemerson maupun Andrea Raggi juga menunjukkan performa yang cukup tangguh musim ini untuk melindungi Danijel Subasic di pos penjaga gawang yang juga cukup stabil. Sedangkan di lini depan,tampak pola yang diterapkan Jardim ini sudah sangat menyatu dan memanjakan siapapun yang bergiliran mengisi pos terdepan Monaco baik duet Falcao-Germain,Falcao-Mbappe, maupun Germain-Mbappe.Â
Tentu saja ketika dimainkan mereka telah diserahi tugas masing-masing, seperti pada laga melawan Metz kemarin di mana Mbappe tampak diberikan peran free-role untuk menjemput bola dari tengah dan berlari menyisir dari sisi sayap untuk melepas umpan maupun menemukan ruang tembak.Â
Sedangkan Falcao, dengan kemampuan fisikal yang dimilikinya nampak diberikan peran oleh Jardim sebagai distributor bola lewat duel dan bola-bola udara. Tentu saja, dalam peran ini Falcao lebih jarangbergerak secara mobilitas di mana peran tersebut diambil oleh Mbappe, namun disisi ini, Falcao lebih efisien dan mematikan ketimbang harus ikut menjadi seorang penyerang yang menyisir bola sampai ke sayap.
Demikianlah  sensasi yang nampaknya berhasil diterapkan Jardim dalam tim Monaco-nya. Yang walaupun dinafasi oleh mayoritas pemain muda mereka malah menjadi salah satu kandidat terkuat juara Liga Prancis musim ini, mengganggu hegemoni dari PSG dan sensasi Nice yang tak kalah fenomenal dengan bangkitnya kembali performa dari Mario Balotelli.Â
Oleh sebab itu tidak heran bahwa Manchester City yang diasuh oleh Pep Guardiola telah diingatkan untuk waspada dan berhati-hati menghadapi sensasi dan gejolak darah muda para pemain muda Monacoyang nampaknya musim ini sangat lapar, ditambah dengan sentuhan tangan dingin dan kejeniusan sosok Leonardo Jardim di belakangnya. Yang meninjukkan bahwa Jardim telah berhasil melakukan tugasnya dengan sangat baik lewat pemain muda dari pada pemain bintang yang mana ternyata dibuktikan olehnya bahwa pemain muda adalah bintang itu sendiri, sehingga tak ayal bahwa Jardim menjadi salah satu kandidat kuat suksesor Arsene Wenger di Arsenal pada akhir musim nanti.Â
Keep up your good work, Jardim and Monaco!
Allez, Allez, Les Rouges et Blancs!