Ketika mencari bahan penulisan mereka datang, kembali lagi untuk mengembalikan, lalu mungkin pada sebagian besar tak pernah datang kembali. Dan barangkali memang bahwa sejarah lebih arif dibaca  berulangkali daripada sekali dua kali, agar tidak timbul berbagai persepsi, melainkan didapatkan satu perspektif yang bijaksana sehingga tidak timbul suatu perpecahan karena pemahaman yang hanya satu sisi pada sentimen lama.Â
Suatu pekerjaan berat dan besar bangsa ini, untuk menumbuhkan minat baca generasi mudanya, terutama terhadap sejarah agar lebih besar timbul suatu rasa cinta tanah air yang tinggi terhadap bangsa yang usianya sudah tak muda lagi kini. Meski tentu saja, bukan sesuatu yang serta merta untuk dapat dipaksakan.
     Barangkali itulah refleksi sederhana dari saya mengenai keprihatinan saya mengenai perhatian generasi muda bangsa saat ini terhadap sejarah.  Yang memang merupakan sesuatu pekerjaan besar dan berat bagi bangsa. Tak serta-merta dapat dipaksakan, namun bukan berarti tak mungkin untuk dapat dilakukan.Â
 Biar selaras dengan jargon legendaris Bung Proklamator berupa "JAS MERAH" yang senantiasa mewangi di tiap masanya.  Agar beliau yang melihat generasi sekarang di Indonesia bersama pahlawan-pahlawan Indonesia yang lain kapanpun masanya, bisa tersenyum melihat generasi mudanya setidaknya masih menghormati dan mengingat selalu hasil jerih payah dan perjuangannya. Dan yang terpenting, adalah agar generasi masa kini Indonesia tidak hanya menganggap sejarah sebagai sesuatu yang tidak penting, bahkan menganaktirikannya, melainkan sesuatu yang tak lain bisa membuat lebih besar bangsanya di masa yang akan datang.  Salam.Â
                          "Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya sendiri"- Soekarno
                                                                                                   Malang, 24 Agustus 2016
                                                                                     *Penulis adalah mahasiswa 19 thn dan  pemerhati sejarah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H