Judulnya sih indah ya, Kastil Langit, tapi kok kaya sinetron di Indosiyar ya, tapi ceritanya jauh dari kisah cringe. Ending episode pertama aja sudah bikin ter'hah' kenapa nih. Meski cerita utamanya adalah bagaimana orang tau sebuah cluster di komplek perumahan mewah yang ambi banget masukin anaknya ke universitas top di Korea Selatan sana. Harus jadi mahasiswa sana, gak boleh nggak, tidak ada tawar menawar dan titik.Â
Nah, lika-liku perjalanan si anak dijelasin tuh, di sekolah dia gimana, hubungan sama teman-temannya, sampai ke drama setting gimana caranya si anak punya bekal pengalaman yang mumpuni untuk jadi mahasiswa disana sampai menyewa guru les yang ..... Dingin. Namun, satu lagi isu yang perlu diperhatikan oleh kita-kita adalah tentang perlunya menyiapkan portofolio untuk masuk ke jurusan tertentu dan tindak tanduknya di sekolah.Â
Seringkali saya temui, tipikal mahasiswa di jurusan tertentu adalah kalangan orang yang mampu bayar spp-nya tapi tidak serius menjalani kuliahnya atau mahasiswa yang salah jurusan bahkan ada juga yang daripada tidak kuliah mending dijalani saja. Begitu Indonesia sekali.Â
Black Dog: Being a Teacher
Jika sudah bosan menonton drama yang fokus ke anak sekolah dan drama-drama romansa di antara mereka, maka saatnya menyaksikan betapa berbedanya jika dramanya dikemas dari sudut pandang guru. Terlebih guru baru yang beradaptasi dengan sistem di sebuah sekolah. Mencoba menyeimbangkan idealisme atau teori dengan praktik di sekolah tersebut.
Apakah mulus? Ah kayak gak tau aja.
Belum lagi sikut-sikutan antar pegawai atau malah kecemburuan yang tidak penting antara senior dengan junior yang dilihat mengancam posisi. Belum lagi kalau ada tekanan dari pemerintah, dinas terkait atau komite sekolah yang entah kenapa kadang tidak sama visi misinya. Â
Meski tidak ramai dibicarakan, drama ini membuka pandangan saya bagaimana perjuangan seorang guru yang saya pikir akan lebih mudah. Begitu melangkah ke sekolah, mereka harus duduk di meja, memikirkan pelajaran dan nilai apa yang akan ditransfer ke siswanya hari ini. Setelah selesai, mereka akan mendengarkan segala perkataan dari muridnya, entah umpan balik, keluhan, cerita yang terkadang dari rumah mereka, imajinasinya atau teriakannya. Balik ke kantor guru akan mengurus administrasi dan drama dari pihak lain. Lelah pasti.Â
Sabar ya, pendidikan saya pikir adalah jalan yang tidak pernah mudah. Tapi saya yakin buahnya manis. Namun tentu saja ,asih ada banyak isu minor pendidikan lainnya yang menunggu dibahas.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI