Ada Lomba Makan Sekuot hahaha, karena gak ada jual kerupuk yang buat lomba, jadinya para guru menggantinya dengan Sekuot atau Biskuit dalam bahasa Natuna. Pesertanya gigih banget dan anak murid kelas rendah, seru banget haha.
Ada lomba masukin pensil ke dalam botol, balap karung, lempar bola, Balap Kelereng, cari uang dalam tepung (terinspirasi dari Running Man), hafal Pancasila, hafal UUD (kagum sih, anak SD udah hafal) juga lomba khusus guru : Balap Karung! Ngakak banget bagian ini!
Semua orang jadi peserta dan semuanya juga mendapat hadiah. Meski pembagian hadiahnya telat gara-gara ada yang maksa ngeprint sertifikat pemenang (bayu orangnya) dan lupa bungkusin hadiah gara-gara kecapean.
Setelah, di Pagatan, biasanya hanya berdiri di barisan peserta atau sesekali jadi tim paduan suara, aku kadang mikir, kenapa belum pernah merasakan euphoria yang benar-benar merayakan hari kemerdekaan ya? Mungkin pernah, tapi kok mau lagi ngerasain tapi kapan. Â Bersyukurnya di Natuna, 17an sangat bermakna, setidaknya bagiku, ini moment dimana hari lahirnya bangsa, dirayakan dengan suka cita.
Selamat Ulang Tahun negaraku yang Sebagian warganya masih suka pasang lampu reting kanan tapi beloknya ke kiri, semoga segala kebiasaan jeleknya bisa berubah yaa. 76 di 2021, tetap bermakna kok.
Merdeka!
Tulisan ini juga tayang di blog pribadi saya dengan alamat : https://www.sasunduklawang.com/2021/08/serunya-17an-di-natuna.html
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI