ULIHAN
Menghaturkan banten seperti kompek kepada para leluhur yang isinya "lebeng-matah" diantaranya ubi-ubian, jajan, urutan, nasi, yang diletakkan di sanggah penjor atau sanggah lebuh. Yang memiliki makna untuk bekal kepada para leluhur. Yang dirayakan pada minggu wage wuku kuningan
HARI PEMACEKAN AGUNG
Kegiatan maturan di setiap merajan, dimana biasanya dilaksanakan oleh para pedagang. Maknanya adalah simbol kekuatan rohani dari segala godaan selama perayaan hari raya galungan, yang dirayakan setiap senin kliwon wuku kuningan.
HARI KUNINGAN
Sebelum melakukan persembahayangan, dilakukan pemasangan tamiang, endong, kolem, pada setiap pelinggih. Lalu biasanya dilanjutkan dengan membuat nasi kuning, yang dipergunakan untuk persembahan pada setiap pelinggih. Kemudian membuat jajan bantal. Lalu kegiatan persembahyangan dengan batas waktu 12 siang untuk ngelungsur banten. Makna hari raya kungingan para leluhur kembali ke kahyangan.
HARI PEGAT WAKAN
Hari ini adalah hari terakhir perayaan galungan dan kuningan, dimana dilakukan dengan sembahyang serta hari pencabutan penjor. Dimana semua aksesoris penjor akan di bakar lalu abunya akan ditanam di pekarangan rumah. Pegat Wakan jatuh pada hari rabu kliwon wuku pahang, yaitu sebulan setelah galungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H