"Kok viewers aku gak nambah-nambah, padahal rajin upload tiap hari. Udah capek-capek nulis artikel tiap hari, malah sepi. Jadi males deh buat artikel, rasanya percuma konsisten."
Kalimat di atas merupakan lontaran salah satu anggota grup blogger yang mengeluhkan artikelnya tidak bertambah padahal rajin upload tiap hari.
Seperti yang kita tahu, dalam hal konsisten orang tersebut menang telak, dikarenakan rajin upload tiap hari. Tetapi apa yang kurang dari hal tersebut?
Ya benar sekali, rajin upload tiap hari saja tidak lah cukup jika dikatakan konsisten. Memang benar itu sudah konsisten, tetapi kita belum mendapatkan makna konsisten itu sampai ke akar-akarnya.
Selain rajin upload, tentunya untuk mengimbangi konsisten ini perlu adanya skill dan tekad menjadi lebih baik diiringi dengan upload tiap hari.
Kita contohkan saja begini, ketika seseorang ingin melakukan diet, dia telah berusaha dengan menjaga pola makan secara teratur, tetapi berat badannya tidak kunjung turun atau bahkan hanya sedikit turunnya.
Apakah ada yang kurang? Padahal dia kan udah konsisten teratur menjaga pola makan, tapi tetap saja tidak turun. Permasalahannya itu terletak kepada skill dan peningkatan diet tersebut sembari rutin menjaga pola makan.
Hal ini menunjukkan konsisten pada satu titik saja tidak cukup. Harus ada cabang-cabang lain sebagai pendukungnya, jika sedang berdiet jangan hanya rutin menjaga pola makan, tetapi harus diimbangi dengan olahraga, serta kegiatan lainnya.
Ilustrasi gambar diatas sama seperti kasus yang telah saya paparkan sebelumnya. Seperti blogger yang artikelnya tidak ada yang membaca dan orang yang ingin diet tetapi berat badannya tidak kunjung turun.
Dapat disimpulkan bahwa konsisten itu tidak hanya berupa kuantitas (jumlah). Tetapi harus berdasarkan kualitas agar konsisten kita dapat tercapai.