Object: Logo Coca-Cola.
Interpretant: Sebagai brand awareness di akhir durasi.
--------------------------------------------------------------------------
Iklan televisi ini bukanlah sebuah iklan yang menjual keunggulan dan kelebihan dari produk minuman Coca-Cola secara eksplisit. Iklan ini menjual cerita dan solusi di kehidupan sosial kaum milenial yang merupakan target pasar dari Coca-Cola. Penggunaan BTS sebagai brand ambassador di iklan ini bukan sebagai poin utama tapi hanya sebagai pengantar menuju pesan utama yang akan di sampaikan.
Iklan ini merepresentasikan secara visual simbol-simbol dari generasi milenial dengan background musik yang menghentak dan kebebasan berekpresi yang divisualkan ketika kedua wanitanya menari di tempat tanpa ada rasa sungkan dan malu-malu.
 Sebuah iklan tidaklah harus mengkomunikasikan spesifikasi, keunggulan ataupun keunikan sebuah produk secara eksplisit. Namun sebuah iklan dapat berupa story telling dan menwarkan solusi pada pemirsanya. Tidak perlu lagi kata-kata persuasif seperti "Belilah!"atau "Segera dapatkan!". Dari sudut pandang semiotika iklan tidak lagi hanya dipakai untuk informasi produk dan alat pemasaran persuasif, tetapi kini dipakai untuk pengkondisian situasi pada sekelompok masyarakat.
Semiotika dapat digunakan sebagai proses kretif penciptaan karya multimedia, sehingga proses perancangannya tidak dianggap sebagai suatu proses intuitif saja. Semiotika di sisi lain dapat berfungsi sebagai bagian dari strategi komunikasi pemasaran lewat budaya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H