Mohon tunggu...
Catur BayuNugraha
Catur BayuNugraha Mohon Tunggu... Guru - Guru

Mencoba menulis...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Best Practice PPL (AKSI 1&2)

26 Januari 2023   15:05 Diperbarui: 26 Januari 2023   15:10 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Syaloom.. Salam sehat salam sejahtera untuk kita semua.

Perkenalkan saya Bayu, guru salah satu sekolah swasta di Jakarta yang mengikuti kegiatan PPG Daljab Kategori 1 Gelombang 2 pada tahun 2022 di Universitas Negeri Yogyakarta matapelajaran IPS. Sungguh bersyukur rasanya ketika muncul pengumuman kelulusan mengikuti PPG Daljab tahun ini, meskipun semua persiapan harus segera diselesaikan juga dalam waktu yang sangat sedikit. Tentunya banyak tantangan ketika mempersiapkan segala sesuatu berkaitan dengan syarat-syarat yang harus diselesaikan, namun Tuhan nampaknya memberika jalan supaya saya bisa melewati itu semua. Mengikuti proses PPG inipun banyak sekali tantangannya, dari mengatur waktu untuk mengajar, mengisi nilai, persiapan peralatan dan sebagainya, berkat bantuan rekan kerja dan juga semangat dari sang istri nampaknya semua itu bisa saya lalui sampai tahap ini. 

Barang pasti semua peserta PPG mengharapkan nilai bagus dan dapat lulus, begitu pula dengan saya yang mengajar IPS saja sudah tidak lagi, lebih banyak tantangan tentunya. Dari seluruh anggota kelas B, ada beberapa peserta yang juga ternyata tidak linier mengajarnya, ada yang di SD, bahkan di SMA. Inilah yang membuat saya semangat kembali, saya yang masih mengajar di SMP lebih beruntung tanpa harus membuat izin untuk PPL di tempat lain. 

Proses selama PPL ini berlangsung sebanyak 2 kali atau 2 aksi. Aksi pertama dan kedua saya lakukan di kelas 9, pertimbangan saya adalah materi yang sesuai dengan matapelajaran dasar saya yaitu ekonomi. Apabila harus memilih antara sejarah, geografi, sosiologi dan ekonomi, saya lebih percaya diri untuk mengajar ekonomi meskipun saya juga tidak menguasai sepenuhnya. hehee...

Berikut adalah cuplikan video PPL 1 dan PPL 2 saya:

PPL Aksi 1:
  PPL Aksi 2: 
Pada Aksi 1 saya mengambil materi tentang konsep ekonomi dan komoditas ekspor Indonesia. Pada PPL aksi ini saya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan bantuan media pembelajaran canva untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Pada aksi 2 saya mengambil materi selanjutnya, yaitu materi Perdagangan antar negara, dengan model pembelajaran PBL berbantu media pembelajaran canva untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Dari hasil PPL aksi 1 maupun 2, dari segi motivasi aksi 1 dan 2 mengalami peningkatan. Begitu juga dengan hasil belajar, baik di aksi 1 maupun aksi 2 mengalami peningkatan juga. 

Dari Aksi 1 maupun aksi 2 inilah akhirnya mahasiswa diharapkan mampu menyusun best practice. Mahasiswa diharapkan mampu merefleksikan diri dari aksi PPLnya. Alhasil, dari masukan dosen dan juga guru pamong, dapat saya simpulkan PPL Aksi 2 lebih baik dibandingkan PPL aksi 1. Namun, pada PPL aksi 2 ini juga masih ada beberapa catatan, seperti waktu yang tidak sesuai dengan ketentuan, saat bagian akhir menutup pembelajaran belum menampilkan rencana pembelajaran berikutnya dengan baik. Dengan adanya refleksi dengan dosen dan guru pamong inilah akhirnya saya bisa membuat best practice dan rencana untuk Uji Kinerja (Video pembelajaran) dengan lebih baik lagi. Amin...

Berikut adalah laporan yang dapat saya sertakan.

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

  • Model pembelajaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan hasil belajar yang masih rendah. Data ini didapat dari hasil wawancara dengan guru yang mengajar IPS pada tahun lalu.
  • Manfaat dari praktik ini adalah untuk mengetahui apakah ada perubahan motivasi dan hasil dari pembelajaran yang biasanya digunakan dengan praktik di aksi 1 dan 2 ini.
  • Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah sebagai pengajar dan peneliti yang menerapkan aksi 1 dan aksi 2.
  • Tantangan yang dijumpai saat pelaksanaan praktik adalah persiapan yang perlu dilakukan. Apabila dalam pembelajaran sebelumnya cukup menggunakan buku sebagai satu-satunya sumber belajar, maka pada praktik ini kita diharuskan untuk membuak perencanaan yang baik dalam membuat bahan ajar, LKPD, media pembelajaran, instrumen penilaian (sikap sosial, spiritual, pengetahuan, ketrampilan).
  • Pembagian kelompok secara heterogen agar peserta didik yang high performance dapat terbagi rata sehingga kelompok diskusi dapat berjalan dengan baik.
  • Saat pelaksanaan bagaimana menerapkan sesuai dengan sintaks yang dituliskan. Keraguan akan ada perubahan motivasi dan hasil belajar atau tidak setelah dilakukan praktik.
  • Manajemen waktu belum sesuai dengan alokasi waktu yang sudah ditentukan pada RPP.
  • Orang yang dilibatkan adalah guru mata pelajaran IPS, Kepala Sekolah dan peserta didik kelas 9(2).
  • Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut:Dengan memperhatikan hasil kajian literatur dan wawancara, alternatif solusi atas masalah ini yakni dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat dan inovatif. Dalam menerapkan model dan metode pembelajaran, didukung dengan menggunakan sumber belajar/media belajar yang interaktif dan menarik.

  • Solusi yang dipilih:

  • Model/metode pembelajaran kooperatif  dan PBL dengan memanfaatkan teknologi dalam menyusun sumber bahan belajar/media belajar.

Pelaksanaan Praktik:

Pada aksi 1, (Berkaitan dengan meningkatkan motivasi belajar peserta didik dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan bantuan media pembelajaran yang inovatif).

Persiapan:

Guru menyiapkan perangkat pembelajaran (RPP, Bahan Ajar, Media Belajar, LKPD dan instrumen penilaian).

Pelaksanaan:

Praktik dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang sudah dituangkan dalam RPP.

Terutama dalam memotivasi peserta didik, pada tahap awal (pendahuluan) disampaikan agar setiap anggota kelompok memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama agar kelompoknya mendapatkan nilai terbaik, maka perlu adannya kerjasama dalam memahami materi. Terutama saat pengerjaan LKPD dalam kelompok agar terjalin kerjasama yang baik.

Pada aksi 2, (Berkaitan dengan meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan model pembelajaran PBL dengan bantuan media pembelajaran yang inovatif).

Persiapan:

Guru menyiapkan perangkat pembelajaran (RPP, Bahan Ajar, Media Belajar, LKPD dan instrumen penilaian).

Pelaksanaan:

Praktik dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang sudah dituangkan dalam RPP.

Terutama dalam memotivasi peserta didik, pada tahap awal (pendahuluan) disampaikan agar setiap anggota kelompok memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama. Dalam penggalian informasi (penyelesaian masalah) saat dalam kelompok agar dapat dimaksimalkan agar ada peningkatan hasil belajar saat mengerjakan posttest.

Yang membantu salama praktik adalah Guru yang pada jam tersebut sedang tidak mengajar (Guru PJOK), Dosen, Guru Pamong, Kepala Sekolah, teman-teman PPG dan rekan kerja.

Alat dan Bahan:

LCD Proyektor, Screen, Laptop, Web Cam, Kamera HP, tripod.

LKPD, bahan ajar, buku pegangan siswa, internet.

  • Berdasarkan hasil refleksi maka dapat disimpulkan bahwa rendahnya motivasi belajar peserta didik (aksi 1 dan 2) mengalami peningkatan. Dalam proses pembelajaran hal ini nampak dari keterlibatan peserta didik dalam berdiskusi menyelesaikan LKPD, keaktifan dalam tanya jawab.

  • Hal ini juga didukung dari hasil kuesioner yang diisi oleh peserta didik yang menunjukkan hasil yang positif. Dari 20 Peserta didik, didapatkan sebanyak 83% mengakui adanya peningkatan motivasi pada aksi 1 dan 89% pada aksi 2.

  • Berkaitan dengan hasil belajar peserta didik, didapati juga mengalami peningkatan, hal ini dapat ditunujukkan dengan hasil yang positif dari hasil   pretest dengan posttest. Dari 20 peserta didik 90% mengalami kenaikan (aksi 1) dan 95% (aksi 2). Secara KKM (KKM=75) pada aksi 1 90% peserta didik sudah lulus KKM, dan 80% pada aksi 2.

  • Berdasarkan data tersebut, masalah yang ditemui dapat diselesaikan dengan model kooperatif tipe STAD dan PBL dengan memanfaatkan teknologi dalam menyusun sumber bahan belajar/media belajar.

  • Tanggapan kolega (Guru IPS) dan kepala Sekolah dengan adanya praktik ini merasa terbantu dalam mengatasi masalah tersebut dan mengapresiasi agar selalu membuat perubahan/  inovasi dalam pembelajaran.

  • Faktor pendukung dan penghambat selama praktik:

  • Dengan dukungan penuh dari pihak sekolah, maka hambatan tidak ditemui, hanya masalah teknis berupa peralatan yang tidak support saat pelaksanaan (kamera HP) dan jaringan internet yang kurang baik saja.
  • Cara mensiasatinya adalah dengan cadangan kamera lainnya yang masih bisa merekam dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun