Mohon tunggu...
BAYU RIANDIKA
BAYU RIANDIKA Mohon Tunggu... Guru - SMK YOS SOEDARSO SIDAREJA

Menulis dan mengajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menulis Teks Anekdot dengan Memanfaatkan Media Komik (Best Practice)

16 Agustus 2023   23:25 Diperbarui: 16 Agustus 2023   23:27 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, kesulitan yang dialami peserta didik kelas X FKK-3 SMK Yos Soedarso Sidareja disebabkan karena pembelajaran masih menggunakan metode ceramah sehingga peserta didik merasa jenuh. Penggunaan model, metode, dan media pembelajaran yang digunakan belum inovatif berdampak pada peseta didik menjadi kurang termotivasi, sulit mencari ide, sulit menentukan topik, dan sulit menuangkan gagasan ke dalam tulisan.

Dengan melihat situasi yang terjadi di kelas, guru perlu melakukan langkah-langkah yang dapat mengatasi permasalahan tersebut sebagai salah satu peran dan tanggung jawab sebagai guru. Langkah-langkah guru dalam mengatasi permasalahan tersebut, yaitu guru menyusun modul ajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan memanfaatkan media komik strip sebagai sumber rujukan aktual dan valid dalam menulis teks anekdot.

Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran (Yunin Nurun Nafiah:2014). Penggunaan model pembelajaran PBL dapat dipadukan dengan memanfaatkan penggunaan media pembelajaran, dalam hal ini menggunakan media visual untuk memberikan kesan yang menyenangkan bagi peserta didik. Salah satu media visual yang dapat digunakan guru adalah komik strip. Komik strip sendiri adalah komik yang cuma terdiri atas beberapa panel saja, umumnya muncul pada majalah ataupun surat kabar (Ulfa Fuad Hilalliyah dan Mintowati:2022). Karakter yang berbicara dan bepikir akan diberikan balon-balon teks sebagai penanda.

Penggunaan media komik membantu peserta didik dalam menggali ide dan gagasan serta membantu menetukan topik yang relevan untuk dikembangkan menjadi teks anekdot. Peserta didik dapat dengan cepat menentukan cerita dan menyusun kerangka teks. Hal ini karena gambar/ilustrasi komik strip dapat memberikan stimulus pada ingatan peserta didik terhadap suatu peristiwa. Selain itu urutan dan cerita pada panel-panel komik strip memiliki kemiripan dengan struktur pada teks anekdot sehingga mempermudah peserta didik untuk menulis teks anekdot.

Pembelajaran menulis teks anekdot menggunakan model Problem Based Learning (PBL) mengikuti sintak berikut. 1) Orientasi peserta didik kepada masalah, 2) Mengorganisasikan peserta didik. 3) Membimbing penyelidikan individu dan kelompok. 4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. 5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Kemudian dengan bantuan media komik strip dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama guru menyiapkan media komik strip yang relevan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Kedua peserta didik mendapatkan dan mengamati komik strip yang disediakan guru. Ketiga peserta didik mendeskripsikan gambar/ilustrasi pada setiap panel komik strip. Keempat peserta didik menuliskan dialog karakter yang ada pada komik strip dengan mengembangkan dialog sesuai kebutuhan. Kelima peserta didik merangkai hasil deskripsi gambar/ilustrasi komik strip dengan dialog karakter untuk dijadikan teks anekdot yang utuh sesuai struktur dan kebahasaannya.

Tantangan yang dihadapi guru pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan bantuan media komik strip untuk meningkatkan kemampuan menulis teks anekdot, antara lain: 1) Membutuhkan persiapan lebih untuk menyiapkan alat, perangkat ajar, media, dan persiapan lainnya. 2) Guru harus mampu memanfaatkan media pembelajaran yang membuat peserta didik tertarik, termotivasi dan bersemangat, dalam hal ini dapat menggunakan media Power Point, memanfaatkan video dari Youtube, dan memanfaatkan media komik strip yang didapatkan dari media sosial. 3) Sulitnya memilih komik strip yang relevan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.

Praktik ini penting untuk dilakukan karena selain dapat menyelesaikan permasalahan dalam meningkatkan kemampuan menulis teks anekdot, praktik pembelajaran ini juga dapat dimanfaatkan oleh rekan guru lain sebagai referensi dan inspirasi untuk menyelesaikan permasalahan serupa.          

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Yos Soedarso Sidareja yang beralamat di jalan Ranggasena 596, Sidareja, Kabupaten Cilacap kelas X FKK-3 tahun pelajaran 2022-2023. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dari aksi pembelajaran pada kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan 2023 Universitas Galuh Ciamis.

Pada tahap perencanaan praktik, dilakukan analisis awal mengenai masalah yang terjadi terkait kemampuan menulis teks anekdot. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dan rekan sejawat, kemudian melakukan kajian literatur dan merumuskan solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah. Selanjutnya peneliti merancang modul ajar sesuai tujuan pembelajaran, dan menyiapkan alat dan media ajar sesuai karakteristik materi.

Pada tahap proses yaitu melaksanakan praktik pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) dengan media komik strip. Pembelajaran PPL Aksi 1 dilaksanakan selama 2x45 menit, dengan tujuan pembelajaran yaitu melalui model Problem Based Learning (PBL) dengan media komik strip dalam kegiatan pembelajaran teks anekdot, peserta didik mampu menulis teks anekdot dengan informasi akurat dan merujuk pada sumber-sumber informasi yang valid secara tepat dengan bernalar kritis. Adapun sintak dan langkah-langkah pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) dengan bantuan media komik strip adalah sebagai berikut : Langkah 1 Orientasi peserta didik kepada masalah, peserta didik melaksanakan instruksi dari guru mempelajari materi langkah membuat teks anekdot dengan bantuan media komik strip yang diproleh dari link google site yang dibagikan guru atau dari sumber lain.  Langkah 2  Mengorganisasikan peserta didik, peserta didik berkelompok secara heterogen yang terdiri atas empat anggota. Langkah 3 Membimbing penyelidikan individu dan kelompok, peserta didik secara berkelompok melaksanakan instruksi dari guru menyiapkan lembar kerja peserta didik (LKPD), kemudian memperhatikan penjelasan dari guru mengenai pengenalan dan langkah-langkah penerapan media komik strip dalam pembelajaran menulis teks anekdot. Langkah 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, peserta didik secara berkelompok melaksanakan arahan dari guru untuk berdiskusi dan mengisi tabel isian pada lembar kerja peserta didik (LKPD) yang sudah dibagikan, kemudian mengembangkan ilustrasi dari komik strip menjadi teks anekdot yang lengkap. Langkah 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, peserta didik bersama kelompok mempresentasikan hasil kerjanya, kemudian kelompok yang lain bersama guru akan menanggapi dengan pertanyaan maupun saran yang positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun