Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Trend "Hi Kids" Membimbing Pasangan Menuju Pernikahan Bahagia dan Harmonis

9 Januari 2024   09:00 Diperbarui: 9 Januari 2024   09:40 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era media sosial, tren sering kali muncul, membentuk percakapan, dan mencerminkan aspirasi masyarakat. Salah satu fenomena yang semakin mencuat adalah "Hi Kids," berasal dari platform hitam.

Tren ini mencerminkan harapan dan perjalanan hidup calon orangtua sebelum menemukan pasangan hidup untuk memasuki pernikahan dan akhirnya menjadi orangtua.

Pernikahan, sebagai langkah serius dalam hubungan asmara, membutuhkan persiapan dan pemahaman yang mendalam dari pasangan yang akan menempuhnya.

Sebagai seorang yang berencana melangsungkan pernikahan, saya telah mengamati tren terbaru yang merayakan perjalanan menuju pernikahan, yaitu "Hi Kids" yang semakin populer di platform media sosial, terutama TikTok.

Dalam pandangan saya, tren ini tidak hanya sekadar hiburan atau gambaran indah, tetapi juga menjadi cermin dari aspirasi, harapan, dan keinginan pasangan dalam membentuk keluarga yang harmonis dan langgeng.

Tren "Hi Kids" menjadi semacam pintu gerbang untuk mengungkapkan harapan dan impian setiap individu terkait pernikahan dan kehidupan keluarga.

Saya memahami bahwa melalui tren ini, pasangan kekasih dapat meresapi dan mengungkapkan apa yang sebenarnya mereka harapkan dari pernikahan mereka. Ini bukan sekadar klise, melainkan refleksi mendalam dari keinginan yang diusung oleh setiap individu.

Sejauh ini, saya telah melihat betapa pentingnya bagi pasangan untuk merinci dan menjelajahi harapan masing-masing. Dalam proses ini menjadi dasar untuk membangun pemahaman yang kuat antara pasangan.

"Hi Kids" dapat diartikan sebagai katalisator untuk mendukung pasangan dalam membuka diri satu sama lain, menciptakan landasan yang kokoh untuk pernikahan yang akan datang.

Dalam lanskap hubungan romantis modern, proses persiapan pernikahan mengambil dimensi baru. Pasangan tidak hanya mencari kesesuaian, tetapi juga menyelaraskan aspirasi dan tujuan hidup mereka.

Bagaimana tidak? Seorang pasangan yang melangsungkan pernikahan bukan berarti harus melepaskan segala pencapaian yang telah diraih dari masa sebelumnya (karir).

Tren "Hi Kids" telah terkait dengan dinamika hubungan modern, memengaruhi bagaimana pasangan mendekati prospek pernikahan. Maka dari itu, hadirnya tren "Hi Kids" mampu memberikan cerminan perjuangan untuk tiba di titik saat ini.

Saya tidak dapat menekankan betapa pentingnya komunikasi yang efektif dalam sebuah pernikahan, tapi yang pasti komunikasi memegang peran kunci keberhasilan hubungan tetap langgeng. Tren "Hi Kids" bisa menjadi titik awal untuk memulai pembicaraan yang lebih dalam antara pasangan.

Bagaimana mereka membayangkan kehidupan bersama, bagaimana mereka merencanakan untuk membangun keluarga, semuanya dapat dijelaskan melalui dialog yang terbuka. Ini bukan hanya tentang berbicara, tetapi juga tentang mendengarkan dan memahami.

Tren "Hi Kids" sering kali menggambarkan pandangan idealis tentang kehidupan pernikahan. Meskipun tren ini menggambarkan skenario dan harapan yang diidealkan, perjalanan menuju pernikahan dan kehidupan sebagai orangtua tidak lepas dari tantangan.

Pasangan harus menjelajahi keseimbangan yang delik antara ekspektasi dan realitas kehidupan. Bagian ini menggali kompleksitas yang muncul ketika pasangan menghadapi perbedaan antara masa depan yang mereka bayangkan dan sifat yang tidak terduga dari kehidupan.

Menciptakan impian yang realistis adalah kunci untuk menghindari kekecewaan di masa depan. Dengan pemahaman ini, pasangan dapat bersama-sama membangun fondasi yang kokoh.

Gambar oleh Juan Fernando Yeckle dari Pixabay 
Gambar oleh Juan Fernando Yeckle dari Pixabay 

Dalam era modern, pasangan kekasih tidak hanya mencari mitra hidup secara romantis, tetapi juga mitra hidup yang sejalan dengan visi karier dan kehidupan pribadi mereka.

Saat pasangan menuju ke jenjang pernikahan nan suci, tren "Hi Kids" menjadi kekuatan pemandu dalam membentuk harapan mereka terhadap kehidupan yang harmonis bersama.

Mulai dari aspirasi karier hingga pertumbuhan pribadi, individu sekarang mempertimbangkan bagaimana faktor-faktor ini akan berkontribusi terhadap dasar ikatan pernikahan yang kuat dan tangguh.

Dalam perjalanan menuju pernikahan, tren "Hi Kids" menjadi semacam pemicu untuk membahas kesiapan menjadi orangtua. Persiapan ini tidak hanya mencakup aspek fisik, tetapi juga kesiapan mental dan emosional.

Puncak tren "Hi Kids" adalah kerinduan untuk menjadi orangtua. Saat pasangan menjalani tahap awal kehidupan pernikahan mereka, keinginan untuk menyambut anak-anak menjadi fokus utama.

Tren ini tidak hanya mencakup antisipasi memiliki anak, tetapi juga komitmen untuk menyediakan lingkungan yang mendukung perkembangan dan pertumbuhan mereka.

Saya melihat bahwa tren "Hi Kids" tidak hanya sebagai alat hiburan, tetapi juga sebagai sumber inspirasi dan panduan yang berharga. Melalui eksplorasi harapan, komunikasi yang efektif, dan keseimbangan antara harapan dan realitas, pasangan dapat membangun pernikahan yang kokoh dan harmonis.

Sebagai kesimpulan, tren "Hi Kids" di TikTok telah menjadi lebih dari sekadar fenomena media sosial; itu telah menjadi cermin aspirasi masyarakat dan individu terkait pernikahan dan kehidupan sebagai orangtua.

Saat individu menjelajahi kompleksitas membangun kehidupan bersama, momen "Hi Kids" menjadi bukti dari keinginan manusia yang abadi untuk hubungan, komitmen, dan kebahagiaan bersama ketika mereka menyambut anak-anak ke dalam hidup mereka.

"Hi Kids" bukanlah sekadar tren sosial; ini adalah refleksi dari perjalanan panjang dan kompleks menuju kehidupan bersama. Saya yakin bahwa setiap pasangan dapat membimbing diri mereka sendiri menuju pernikahan yang bahagia, membangun keluarga yang harmonis, dan merangkul setiap momen dalam perjalanan mereka.

Bayu Samudra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun