Tanaman sengon menjadi bahan baku utama dalam produksi industri perkayuan, baik industri furniture maupun industri pulp dan kertas.
Di Lumajang, industri yang memanfaatkan bahan utama kayu dalam produksi produknya, sehingga di Lumajang sendiri banyak berdiri pabrik kayu, pabrik kayu terbesar di Lumajang adalah PT Mustikatama.
Berdasarkan penjelasan pada laman resminya, dan beberapa penuturan karyawan pabrik tersebut, batang tanaman sengon dimanfaatkan untuk berbagai jenis produk dalam produksi pabrik tersebut, salah satunya seperti kayu lapis, blockboard, polywood, barecore, dan jenis papan lainnya.
Tanaman sengon yang ditanam oleh petani, ketika panen akan dijual kepada pabrik tersebut. Sebab sudah ada sales pemasaran yang ditempatkan oleh pabrik tersebut atau pihak-pihak yang nantinya akan bernegosiasi dalam proses transaksi jual beli atau pemanenan tanaman sengon.
Jelas dampak fenomena El Nino terasa dalam industri tersebut, baik industri pabrik kayu yang ada di Lumajang itu sendiri bahkan yang ada di luar kota.
Hal ini disebabkan oleh kualitas produk daripada batang tanaman pohon yang dijual oleh petani ketika masa seperti ini, kurang baik, ini dikarenakan struktur atau kepadatan daripada serat kayu yang dihasilkan tidak sebaik dalam kondisi normal.
Sehingga produksi daripada produk yang dihasilkan oleh pabrik kayu akan mengalami penurunan kuantitas, sebab bahan baku utamanya mengalami penurunan kualitas sehingga membutuhkan banyak bahan baku dasar daripada pembuatan produk sehingga menurunkan jumlah kuantitas yang dihasilkan.
Sedangkan di sisi lain, pabrik tersebut tetap harus membayar penuh honor atau upah daripada karyawan-karyawannya.
Pun dengan nilai jual daripada pohon sengon itu sendiri mengalami penurunan. Yang mana biasanya sengon yang memiliki batang besar dan masuk dalam kategori super, tiap pohon sengonnya akan terjual senilai lebih dari dua juta per batang sengon. Kini bisa dihargai cukup murah, bisa 100 ribu per batang pohon sengon.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya