Mual dan muntah bisa terjadi pada anak yang mengalami demam. Cara mengatasinya adalah dengan memberikan anak makanan ringan, seperti biskuit atau roti panggang. Pastikan anak minum cukup air agar tidak dehidrasi.
Lelah.
Lelah bisa menjadi gejala demam pada anak. Cara mengatasinya adalah dengan memberikan anak waktu istirahat yang cukup dan membatasi aktivitas fisiknya. Pastikan anak tidur yang cukup dan jangan memaksanya untuk melakukan aktivitas yang terlalu berat.
Demam pada anak bisa menjadi suatu tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan kesehatannya. Jika seorang anak mengalami demam yang tinggi dan tidak kunjung membaik setelah beberapa hari, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat. Selain itu, pastikan si buah hati, mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi serta menjaga kebersihan tangan dan lingkungan sekitar untuk mencegah penyebaran infeksi.
Anak bisa mengalami demam karena berbagai alasan. Beberapa penyebab umum demam pada anak antara lain:
Infeksi virus atau bakteri: Infeksi virus atau bakteri adalah penyebab umum demam pada anak. Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan demam pada anak antara lain flu, pilek, infeksi saluran kemih, infeksi telinga, dan pneumonia.
Reaksi terhadap vaksin: Beberapa jenis vaksin dapat menyebabkan demam pada anak. Demam ini biasanya bersifat sementara dan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari.
Penyakit autoimun: Beberapa jenis penyakit autoimun, seperti lupus atau arthritis, dapat menyebabkan demam pada anak.
Kanker: Beberapa jenis kanker, seperti leukemia atau limfoma, dapat menyebabkan demam pada anak.
Dehidrasi: Anak yang dehidrasi dapat mengalami demam sebagai respons tubuh terhadap kondisi tersebut.
Kondisi lain: Beberapa kondisi lain, seperti kejang demam, heatstroke, atau efek samping obat tertentu, dapat menyebabkan demam pada anak.