Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mencari ART Ideal Layaknya Cari Kekasih

21 November 2021   11:28 Diperbarui: 21 November 2021   11:41 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin kita beranggapan bahwa mencari asisten rumah tangga sangatlah mudah. Toh banyak ibu-ibu yang nganggur dan bisa diajak jadi ART. Eits, gak segampang klik ikon hati di feed instagram lho. Ada beberapa hal yang mesti dipertimbangkan. Apa saja itu?

Menjadi majikan bukan berarti kita bersikap seperti penjajah, penguasa yang memerintah dengan semena-mena. Kita harus pahami dulu, diri kita adalah manusia dan dia (calon art) juga manusia. Tentu sama-sama ingin diperlakukan selayaknya manusia, memanusiakan manusia. Sebab tak jarang, ada berita penganiayaan majikan kepada asisten rumah tangga, bahkan sebaliknya.

Maka dari itu, kita harus memberikan hak-haknya sebagai pengurus rumah tangga dengan layak dan manusiawi. Sehingga menciptakan perasaan nyaman dalam bekerja dan totalitas pekerjaan yang disuguhkan sangat memuaskan hati majikan. Membersihkan apa-apa yang seharusnya dibersihkan, tanpa harus disuruh atau diminta dibersihkan.

Artinya, asisten rumah tangga harus memiliki sikap cepat tanggap dalam menjalankan tugas dengan baik dan benar (kehati-hatian).

Bagaimana dapat mengetahui hal tersebut? Kita lakukan penilaian kerja dengan cara sembunyi-sembunyi dalam waktu sesingkat-singkatnya. Misalnya dalam waktu dua minggu, kita (majikan) melakukan penilaian kinerja, bilamana baik ya dilanjutkan. Proses penilaian ini dilakukan dalam masa bhakti satu bulan pertama.

Bisa kita jajal dengan membuat banyak pekerjaan rumah yang perlu dibereskan (nilai sikap amanah, kewajiban), dengan sengaja menaruh beberapa lembar uang pecahan seratus ribu atau lima puluh ribu secara sembarangan (nilai kejujuran), dan sering bepergian atau lembur (nilai tanggungjawab).

Apabila beberapa treatment tersebut dapat dilalui dengan baik, maka wajib dipertahankan. Bila tidak, segera putuskan kontrak kerja agar tak semakin menjarah, sebab sifat dasar manusia itu sendiri (tak pernah puas) membuat semua yang bukan haknya diambil dan diakui kepemilikannya.

Bagi pasangan anyar, kebutuhan akan asisten rumah tangga sangat jarang diperlukan, karena masih bisa dilakukan dengan sepasang tangan saja, tangan istri atau tangan suami. Namun, apabila kamu sudah memiliki cucu, lebih banyak melakukan aktivitas di luar rumah, dan mungkin kamu sudah menyentuh angka 60-an, kebutuhan akan asisten rumah tangga sangat diperlukan.

Mengingat betapa senjanya hidup kita, tubuh lemas tak karuan, dan indera mulai mengalami penurunan fungsi. Jadi, dibutuhkan seorang asisten rumah tangga agar menjaga diri kita dari kejadian tak terduga yang sewaktu-waktu dapat menimpa anggota keluarga.

Layaknya mencari pasangan hidup, ART juga demikian. Menerima ART berarti menerima anggota keluarga baru, sama persis seperti menerima mantu. Pasti ada adaptasi lingkungan keluarga, apabila si ART tidak mampu beradaptasi dengan baik, maka jelas akan menimbulkan banyak permasalahan dalam rumah tangga. Misal banyak tugas dan kewajiban yang ditelantarkan atau tidak dikerjakan dengan baik.

Mengepel lantai dengan pewangi pakaian, ini kan lucu. Benar niatnya pengen lantainya wangi, tapi salah alamat. Oleh sebab itu, ART juga perlu memiliki kompetensi, keahlian dalam bidang pekerjaanya.

Apakah dalam mencari ART kita perlu melihat nilai ujian nasionalnya? Menentukan seberapa tinggi batas ijazah? Bahkan mempersyaratkan nilai TOEFL? Tidak. Kompetensi disini berkaitan dengan keahlian yang mumpuni dalam bidang pengurusan rumah tangga. Cara menyapu, menyetrika, memotong rumput, memangkas pagar tanaman, mengolah makanan, dan hal lainnya. Semua keahlian ini tidak ada dalam penilaian akademik.

Melalui keahlian tersebut, ART tentu punya nilai taktis dan praktis dalam menyelesaikan pekerjaan rumah. Tak hanya itu, ART mesti mumpuni nilai estetika, gak sembarang memangkas rumput di halaman, khawatir ada tanaman majikan yang memang berbentuk sama dengan rumput ilalang. ART pasti paham akan rempah-rempah dalam mengelola makanan, bahan pangan. 

Gak jarang, masakan ART lebih lezat daripada masakan istri. Kok bisa, kan istri jarang masak. Hehe. Sekali masak, piring pecah, wajan angus, dan gak bisa bedakan mana merica dan ketumbar. Maklum, istri kesayangan suami, gak pernah disuruh masak. Saya yakin, Kners perempuan pasti mahir masak semua ya, yakin saya, apalagi dapat resep masakan tiap hari dari Bu Siti Nazarotin dan Mbak Yuli Anita.

Jadi, itu aja catatan dalam memilih atau mencari ART Ideal. Cepat tanggap menunaikan kewajiban (peka terhadap pekerjaanya) dan memiliki keahlian di bidang pekerjaan rumah tangga.

Bayu Samudra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun