Lain hal bila pakaian tersebut, katun tebal atau jeans, saya menggunakan sabun krim (sabun colek) lalu menguceknya. Hal ini dikarenakan, noda membandel tidak selalu harus disikat, apalagi disikat kencang. Ini menyebabkan pakaian bludruk, warna pudar, dan mudah robek.Â
Jadi, menghilangkan noda membandel pada pakaian, seperti kena air atau bumbu kunyit, kuah soto, kuah rawon, kuah opor, dan semacamnya diwajibkan untuk dikucek menggunakan sabun likuid atau krim.Â
Bilamana nodanya tidak bandel, seperti keringat, debu, bahkan air gula mending dikucek dengan sabun bubuk saja. Sebab nodanya mudah lepas atau hilang, tidak perlu pakai sabun krim atau likuid.
Mengapa demikian?Â
Secara komposisi sabun cuci memiliki tingkat keaktifan bahan bakunya beragam. Coba lihat kemasan produk sabun cuci pakaian di rumah kamu!Â
Setiap jenis sabun cuci memiliki bahan aktif dengan porsi sendiri-sendiri. Maka tak jarang, sabun krim dan likuid cocok guna mengusir noda membandel.
Terlebih lagi, apakah kamu pernah menggunakan atau menemukan sabun cuci piring atau perabotan dapur berjenis sabun cuci bubuk?Â
Saya yakin tidak. Bila ada, kasih tahu ya di kolom komentar. Ini menandakan, bahwa sabun cuci bubuk memang ditujukan untuk mencuci pakaian dengan level noda yang ringan.Â
Jadi, itulah cara saya mencuci pakaian (salah satu cara merawat pakaian) agar tetap awet. Kenali jenis noda dan bahan pakaian, tentukan sabun cuci yang akan digunakan, dan lakukan cara mencuci pakaian yang sesuai.Â
Bayu Samudra
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI