Ketiga, sabun cuci yang digunakan
Dalam kesehariannya kita ada tiga jenis sabun cuci, yakni sabun cuci bubuk, sabun cuci krim, dan sabun cuci cair (likuid).Â
Setiap jenis sabun cuci memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing bilamana diaplikasikan saat mencuci pakaian.
Oke, beginilah caraku mencuci pakaian agar tetap awet.
Pakaian yang telah direndam air selama kurang lebih sepuluh menit, saya ambil satu pakaian untuk dicuci.Â
Bila pakaian tersebut berbahan katun, maka hanya saya kucek tanpa disikat. Tapi juga melihat jenis nodanya apa, apakah noda berat (kuah soto, kuah opor, kecap) ataupun noda ringan. Jika nodanya ringan, tidak perlu disikat dan menggunakan sabun bubuk saja.
Jika pakaian itu jeans, saya sikat. Entah noda berat maupun noda ringan, tergantung pada kuat lemahnya menyikat pakaian tersebut.
Bila noda ringan, saya sikat secara lembut atau perlahan. Sedangkan jenis sabun, saya pakai sabun bubuk untuk noda ringan dan pakai sabun krim bila noda agar berat (kecap), serta memakai sabun likuid jika noda berat (kuah soto, kuah opor, bahkan kunyit).
Apakah kamu mengalami kebingungan saat membaca tulisan ini pada bagian ini? Sebab saya sepertinya kehilangan arah. Mungkin karena angin kencang yang menerpa kediaman saya. Oke, saya ulangi lagi.
Sedangkan, pakaian katun tipis atau campuran katun yang nodanya membandel (kena cipratan kuah lodeh, kunyit), maka saya pilih menguceknya dengan sabun likuid. Kenapa dengan sabun jenis likuid? Supaya serat pakaian yang terkena noda lekas terikat dengan bahan aktif si sabun likuid tadi. Sehingga, dua hingga lima kali kucek udah hilang.Â