Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menu Buka Puasa Pedesaan: Sego Glepungan, Jangan Kelor, Peyek Iwak Klotok, dan Wedang Gulo

16 April 2021   09:47 Diperbarui: 16 April 2021   09:56 2319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Glepungan gerit, glepungan ini ada dipasaran dengan harga 2000 per bungkus (dokpri)

Nah, dua olahan tersebut dapat dipadukan pada nasi putih. Bukan ditabur bersama nasi putih. Melainkan dimasak bersama beras. Bila glepungan yang digunakan adalah glepungan murni, maka glepungan tadi ditaruh pada bagian atas beras yang ditanak. Artinya turut dikukus bersama beras agar menjadi nasi.

Apabila kita menggunakan glepungan gerit, terlebih menyeduh gerit pada sebuah wadah agar menggumpal, lalu masukkan sejenak ke dalam dandang pada proses menanak nasi. Setelah matang, campurkan (aduk merata) antara nasi putih dengan glepungan tersebut. Jadilah nasi glepungan atau sego glepungan.

Perlu diketahui pula, komposisi sego glepungan atau dikatakan sego glepungan apabila porsi glepungan lebih banyak daripada nasi putihnya. Paling tidak tiga banding satu.

Jangan kelor adalah sayur kunci daun kelor. Pengolahan dimulai dari merebus daun kelor dengan sebiji bawang putih dan kunci (salah satu empon-empon yang rimpangnya sebesar pulpen dan berbau khas kunci).

Jangan kelor, kebetulan ibu membuat jangan kelornya campur jagung manis (dokpri)
Jangan kelor, kebetulan ibu membuat jangan kelornya campur jagung manis (dokpri)
Kenapa jangan kelor? Sebab udah cocokannya. Kalau menanak sego glepungan, kuahnya harus pakai jangan kelor atau boleh diganti dengan sayur lodeh. Ini sudah ketetapan, gak bisa diubah. Kalau diubah ya gak klop. Hal ini dikarenakan, tekstur sego glepungan yang kasar dan kering, jadi pantasnya diberi kuah. Nah kuah yang pas adalah jangan kelor.

Kelor juga dipercaya sebagai penggugur susuk pada jenazah yang diindikasikan memiliki susuk. Tapi, dalam prosesi memandikan jenazah di wilayah saya, tak pernah lupa selalu menggunakan beberapa ranting daun kelor. Intinya sebagai pembersih dari hal-hal gaib.

Selain mempunyai sifat mistis, kelor juga memiliki khasiat bagi tubuh. Banyak penelitian telah membuktikan kebermanfaatan kelor untuk menangkal berbagai penyakit tubuh, salah satunya diabetes, penghilang rasa nyeri. Tak hanya itu, daun kelor sekarang sudah dijadikan sebagai bahan baku pembuatan mi. Kalau pernah dengar mi kelor, maka itulah olahan dari daun kelor yang disulap jadi mi kelor.

Peyek iwak klotok merupakan peyek ikan asin yang kecil-kecil. Pembuatannya sama saja dengan jenis peyek-peyek lainnya. Harus dibaluti tepung yang sudah dibumbui atau pakai tepung rempeyek biar lebih cepat dan praktis. Lauk pauk menu buka puasa pedesaan ya pakai ini, peyek iwak klotok, peyek ikan asin.

Peyek iwak klotok atau peyek ikan asin (dokpri)
Peyek iwak klotok atau peyek ikan asin (dokpri)
Tekstur yang renyah dan gurih, sangat pas disantap dengan sego glepungan, jangan kelor. Jadi dalam satu piring ada rasa asin dari peyek iwak klotok, rasa segar dari jangan kelor, dan rasa kenyang dari sego glepungan. Jadi, komplit.

Peyek iwak klotok atau peyek ikan asin ini sangat digemari oleh masyarakat pedesaan. Tak jarang, ketika bulan Ramadan tiba, hidangan ini selalu ada di meja makan. Hal ini dikarenakan pembuatan yang mudah, cepat, dan praktis serta didukung oleh murahnya harga ikan asin (pakai ikan asing yang kecil-kecil).

Wedang gulo adalah minuman pembuka dan penutup hidangan buka puasa. Sesuai namanya, wedang gulo, air hangat dan gula. Selain wedang (seduhan bubuk kopi dan gula), wedang gulo menjadi minuman praktis dan hemat untuk berbuka puasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun