Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Bersikap Bodo Amat pada Mantan Itu Perlu agar Bisa Move On

9 April 2021   22:20 Diperbarui: 11 April 2021   20:51 3079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi patah hati (Sumber: pexels.com/Gabby K)

Suka duka berpasangan apalagi belum sah agama dan hukum, banyak susahnya. Lihat pasangan dengan orang lain, ngambek. Ada pasangan si anu lagi nganu sama pasangan kita, cemburu. Kedapatan pasangan kita jalan bareng cowok lain, makan-makan juga, minta putus. Banyak duka daripada sukanya. Akhirnya, putus.

Memadu kasih dengan pasangan itu gampang-gampang susah. Tak heran bila jomlo sangat banyak di sekitar kita. Bukan karena gak laku. 

Kan dasarnya memang bukan dagangan. Hanya saja tidak berhasil menjalin ikatan cinta. Gak bisa buat tali simpulnya. Bahkan gak berani melempar tali, ya jelas gak dapat.

Kamu yang saat ini lagi gak baik-baik saja dengan pasanganmu alias sedang bertengkar, mungkin karena hal sepele yang dibesarkan-besarkan. Biasalah, kaum muda. Pengennya dia hanya milik kita. Udah gak boleh interaksi dengan cowok atau cewek selain kita, pasangannya. 

Menjalin hubungan asmara itu cukup sulit. Kita dan pasangan harus saling menghargai, mengerti, dan memahami kondisi pasangan. Jangan mengedepankan ego pribadi. Ingat, dia masih "calon pasangan" hidup kita di masa depan. 

Gak ada bukti nyata, belum akad, belum menghadap calon mertua juga. Jadi, besar kemungkinan akan putus bila kita gak mampu menjaga pikiran dan hati. Bisa terluka dan terlupakan.

Suatu masalah yang gagal diselesaikan dalam hubungan muda-mudi, kadang berakhir perpisahan. Ya gitu, ada pertemuan juga ada perpisahan. 

Biasanya kalimat itu dilontarkan bagi mereka yang gagal membina jalinan asmara. Padahal, mereka gak dapat mengendalikan diri, egois, memang sendiri, dan sok ngatur-ngatur.

Memang diperlukan usaha membangun hubungan cinta yang langgeng bagi dua sejoli agar tak terjadi perpisahan. 

Jika sudah pisah dan putus, malah kepikiran. Ini anehnya hubungan asmara. Tak lagi sehati, tak lagi cinta, tetapi lagi-lagi timbul rasa menyesal, hingga pada akhirnya, minta balikan.

Umumnya hal tersebut dilakukan oleh wanita. Tapi tak menutup kenyataan, bahwa pria juga sering mengalami kejadian serupa, memohon dan memelas agar pasangan kembali ke pelukan kita. Berbagai cara pun dilakukan, gagal konsultasi dengan psikiater, sulit mediasi dengan pasangan, dan dukun bertindak.

Pokok pembicaraan ini tidak sedang membahas mengenai keberhasilan mediasi, konsultasi, dan jampi dukun untuk mengembalikan keutuhan hubungan kisah cinta sepasang muda-mudi. 

Melainkan, membicarakan kegagalan ketiga cara tersebut. Artinya gak ada jalur damai di antara kedua belah pihak. Sebab pengalaman adalah guru terbaik. 

Diri kita dan pasangan kita gak mau jatuh di lubang yang sama untuk kedua kalinya. Mending putus, mengakhiri status berpacaran.

Lantas apa yang akan dilakukan oleh kita, para mantan dari pasangan kita?

Mungkin terasa sangat berat jalan hidup kita, setelah pasangan kita pergi meninggalkan kita. Biasanya tiap siang hari, ketemuan di warteg atau cafe untuk sekadar makan siang bersama. 

Biasanya rutin pergi nonton bioskop tiap sabtu malam. Biasanya cipika-cipiki ketika bertemu. Semuanya sirna. Tak ada lagi keindahan semacam itu. 

Tak lagi berwarna hidup kita, hanya tinggal kenangan. Kenangan yang menari-nari di setiap malam, hingga gak bisa tidur untuk memikirkan mantan pasangan kita. 

Kita bakal kepikiran, berusaha berpikir lebih keras, apakah tindakan yang kita lakukan benar atau salah sehingga membuat pasangan memutus hubungan dengan kita. 

Ilustrasi seorang pria yang mencoba move on (foto dari pixabay/Likes Ryehvualsky)
Ilustrasi seorang pria yang mencoba move on (foto dari pixabay/Likes Ryehvualsky)
Tentunya banyak kesalahan yang telah kita lakukan, sebagai pria. Sebab kita harus ingat, wanita selalu benar dalam hubungan cinta kasih. 

Entah secara hukum dibenarkan atau tidak, saya kurang paham, tapi yang saya tahu, pria selalu salah di mata wanita ketika keinginan wanita gak diturutin.

Apakah kita bakal mengawasi tingkah laku mantan pasangan kita? 

Jawabannya sangat relatif, kadang ada pasangan yang terus mengintai mantan pasangannya sepanjang waktu. 

Terkadang ada pasangan yang cuek dengan aktivitas mantan pasangan, sebab tidak berfaedah.

Pada kenyataannya, mayoritas pasangan muda-mudi yang gagal memadu kasih, berstatus mantan pasangan, malah mengambil opsi pertama. 

Memata-matai gerak-gerik matan pasangan kita. Parahnya, masih berkirim pesan meski gak mendapat respon baik. Komunikasi satu arah.

Foto seorang pria yang tengah merenung (foto dari pixabay/SJJP)
Foto seorang pria yang tengah merenung (foto dari pixabay/SJJP)

Ingat, mantan ya mantan. Seseorang yang pernah menyakiti bahkan melukai diri kita. Pantas untuk dilupakan dan ditinggalkan.

Bagaimana bila mantan pasangan kita terus saja mengirim pesan, menelpon diri kita satu jam sepuluh kali? 

Apa yang harus kita lakukan? Berdiam diri saja atau mempersilahkan mantan dan pasangannya memasuki rumah atau stalking media sosial?

Bilamana mantan terus saja bernegosiasi. Maka, sikap yang tepat adalah bersikap bodo amat terhadap mantan kekasih. Tidak menanggapi telpon dan pesan dari dia. 

Tidak menemui dirinya bila berkunjung ke rumah kita. Tidak mencari-cari informasi ter-update dari mantan pasangan kita, baik nyata dan maya. Tidak merasa menyesal telah mengakhiri hubungan asmara. 

Tidak perlu lagi mengingat kenangan indah bersama mantan pasangan kita. Kelima sikap bodo amat tersebut dapat diterapkan pada hubungan asmara muda-mudi.

Seberapa penting bersikap bodo amat pada mantan pasangan?

Dengan memiliki sikap bodo amat, kita dapat lebih fokus dalam menjalani kehidupan. Perlu digaris bawahi bahwa kita hidup bukan untuk mencari pasangan saja, melainkan mencari bekal masa depan. Agar gak terganggu dengan kehadiran mantan, mulailah hidup dari awal.

Jangan bebani pikiran dan hati kita dengan pengungkitan kembali masalah kelam bersama mantan pasangan kita itu hanya menimbulkan luka. 

Luruskan saja pandangan kita pada tujuan hidup di depan. Bebaskan diri kita dari belenggu kisah cinta mantan pasangan kita. Lupakan dan ikhlaskan.

Kalau bisa, buka kembali hati yang pernah luka tersebut untuk orang lain. Orang yang lebih baik daripada mantan pasangan kita.

Intinya, kita wajib pulih dari keterpurukan yang pernah dialami, yang sudah biarlah berlalu. Kita buat lembaran kisah baru dengan pasangan yang telah kita temukan. Bukan untuk menjadi pengganti tapi menjadi yang pertama. 

Patah hati itu manusiawi. Berpindah hati atau move on pun manusiawi. Bersikap bodo amat kepada mantan adalah "harusiawi" agar tak terjebak dalam kekalutan. Bersikap bodo amat bukan berarti membenci sampai mati, tetapi menutup hati untuk dirinya.

Bayu Samudra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun