Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cocote Tonggo, Jangan Menggunakan Alat Kontrasepsi Sebelum Hamil

15 Maret 2021   13:15 Diperbarui: 15 Maret 2021   13:19 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasangan suami istri yang bahagia melihat hasil uji kehamilan, dua garis biru (foto dari id.theasianparent.com)

Sayang seribu kali sayang. Pasangan suami istri baru, pengantin baru akan sangat merasakan dampak penggunaan alat kontrasepsi tersebut. Apabila penggunaan pil KB sangat rutin. Terus menerus dan tanpa titik henti yang jelas. Khawatir dampak kedua terjadi. Gagal memiliki momongan.

Perbolehkan saya menyampaikan fakta di lapangan. Penggunaan alat kontrasepsi, ambil contoh pil KB. 

Pasangan Edo dan Ana menikah pada 2005. Usianya pas menyegerakan kehamilan. Tidak terlalu muda. Sudah cukup. Tapi, keputusan yang diambil menunda kehamilan. Tepatnya memilih kontrasepsi pil KB. Sesuai anjuran dokter di puskesmas.

Ana rutin menelan pil sekecil pentolan jarum pentul itu. Tak terasa sudah memasuki tahun kedua. Ana merundingkan kembali untuk memiliki momongan. Sang suami, Edo, menolak. 

Pasalnya keuangan keluarga belum siap terlebih ada masalah balik nama lahan. Tau sendiri kan, administrasi pertanahan kita bagaimana, suka uang mahar. Semoga saja tahun ini, tak terjadi lagi.

Dua tahun sudah, Ana menggunakan kontrasepsi bentuk pil itu. Hingga ia memutuskan berhenti. Seorang istri tentu tak dapat dikatakan ibu bila belum punya momongan. Entah ini pernyataan siapa, tapi membudaya.

Edo dan Ana sepakat, pada tahun ketiga pernikahannya, mereka mengupayakan terjadinya kehamilan. Berbagai upaya dilakukan. Konsultasi dokter, orang pintar (baca: dukun), penggunaan obat kesuburan herbal dan non-herbal, hingga pengaturan posisi berhubungan intim disetel sedemikian rupa. 

Berhasil. Alat penguji kehamilan menghasilkan dua garis biru. Tapi, pasca dua bulan setelah tes, mesti keguguran. Entah ini efek samping yang mana, karena nutrisi atau penggunaan alat kontrasepsi yang berlebihan.

Sangat disayangkan, hingga kini, Maret 2021, belum dikaruniai keturunan. Mungkin Tuhan sedang mendatangkan ujian pada mereka. Mari kita doakan bersama, agar mereka dan pasangan yang telah lama menikah lainnya diberikan momongan secepatnya. Aamiin ya rabbal alaamiin.

Lantas adakah alat kontrasepsi medis yang aman dan tidak menimbulkan masalah masa mendatang pada terjadinya kehamilan?

Ada. Dialah kondom. Harga terjangkau, mudah digunakan, aman, fleksibel, dan efektif mencegah kehamilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun