Sejak anak bisa berjalan, bicara, dan mulai mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Anak sudah waktunya memasuki dunia pendidikan. Ya, pendidikan anak usia dini. PAUD.
Pada posisi awal anak memasuki dunia pendidikan, orangtua memegang kendali penuh atas penentuan sekolah. Dimana sekolah yang pantas dan layak untuk anak. Jadi, orangtua memiliki kewenangan penuh untuk menentukan lokasi sekolah anak. Penentuan sekolah oleh orangtua memang dilakukan secara sepihak, karena anak belum mampu berdiskusi mengenai hal tersebut. Artinya masih diluar kemampuan anak.Â
Tindakan ini pun berlanjut pada proses selanjutnya, yaitu pemilihan sekolah dasar. Anak masih dibantu oleh orang tua dalam menentukan tempat menuntut ilmu.Â
Lanjut kepada tahap yang lebih serius, yakni penentuan sekolah menengah pertama. Orangtua masih memiliki andil yang cukup besar dalam menentukan lokasi sekolah anak di jenjang menengah pertama ini. Walaupun, anak sudah mampu berdiskusi dengan orangtua mengenai lokasi sekolah selanjutnya. Akan tetapi, peran orang tua masih sangat dominan untuk menentukan tempat menuntut ilmu bagi anak di jenjang menengah pertama.Â
Lain cerita, ketika anak sudah mau lulus sekolah menengah pertama. Mulai ada diskusi yang dilakukan antara anak dengan kita selaku orang tua, untuk menentukan sekolah tingkat atas yang akan dipilih. Peran orang tua akan berkurang sangat drastis dalam penentuan SLTA bagi anak. Pasalnya anak mulai memahami pendidikan apa yang layak dan pantas ia serat dan tekuni. Jadi, orangtua dalam posisi ini mengalah terhadap pilihan pendidikan anak. Namun, masih ada saja orangtua yang khawatir terhadap pilihan anak dan memaksa anak untuk bersekolah di tingkat atas yang mereka inginkan.
Peran orang tua akan jauh sangat berkurang dalam proses penentuan pendidikan tinggi bagi anak, sebab anak sudah memahami apa yang menjadi minat dan bakat dalam dirinya, untuk bisa berkembang di dunia luar, di kehidupan nyata, dan di lingkungan masyarakat. Jadi, anak sudah memegang kendali penuh untuk menentukan hidupnya, khususnya menentukan perguruan tinggi yang akan dipilih.
Melalui ilustrasi sekaligus kenyataan yang sesingkat-singkatnya di atas, bahwasannya peran orangtua sangatlah besar dalam menentukan si buah hati, untuk bersekolah di sekolah yang memenuhi kriteria kelayakan bagi tumbuh kembang anak, menurut pandangan orangtua. Artinya, orangtua mengetahui sekolah mana yang terbaik bagi anaknya.
Sebab ada pernyataan bahwa, sekolah menentukan tumbuh kembang anak. Entah ini mitos atau fakta, tapi kenyataannya memang demikian. Sekolah yang unggul dalam proses pendidikannya bakal menghasilkan lulusan-lulusan yang unggul pula, sedangkan sekolah dengan standar yang kurang mengedepankan nilai pendidikan akan menghasilkan lulusan yang biasa-biasa saja.Â
Kejadian itu memang nyata terjadi, bukan suatu opini belaka. Kebetulan saya salah satu lulusan sekolah dengan tingkat biasa-biasa saja. Sekolah pinggiran, sekolah pedesaan, tapi bukan sekolah daerah 3T. Merasakan betul adanya perbedaan dalam pendidikan yang saya terima di bangku sekolah. Kenapa saya bisa tahu? Karena tetangga saya menyekolahkan anaknya di kota. Lagi-lagi masalah tetangga.
Pada tulisan ini, saya akan mengidentifikasi beberapa alasan orangtua dalam menentukan lokasi sekolah yang terbaik bagi putra-putrinya. Selain itu dapat dimanfaatkan oleh para calon orang tua dalam mempraktikkan proses penentuan sekolah pada anak. Inilah alasan orang tua menentukan tempat bersekolah anak.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!