Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Lahan Milikmu Kena Gusur? Perlukah Pemerintah Berlaku Adil dalam Pemberian Ganti Rugi

22 Februari 2021   15:25 Diperbarui: 22 Februari 2021   15:57 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu lalu, tanah Pertiwi digemparkan dengan tayangnya sebuah video mengenai keramaian salah satu kampung di Indonesia yang berbondong-bondong beli mobil baru. Usut punya usut, uang yang digunakan untuk beli mobil mewah tersebut adalah biaya ganti rugi (baca: ganti untung) atas lahan sawah milik warga dari Pertamina.

Untuk sampai pada proses tersebut, sangatlah lama dan memakan tenaga. Mungkin para petani sudah panen padi delapan kali. Pasalnya, gak mudah bernegosiasi dengan masyarakat apalagi perihal tanah. Walaupun kita sendiri bakal masuk tanah, tapi perkara tanah, nyawa taruhannya. 

Sebenarnya, susah senang. Tanah yang kita miliki dibeli pemerintah. Dapatlah uang. Susahnya, pengelolaan uang tersebut. Harus beli tanah lagi. Atau kalau ingin pensiun dari pertanian, taruhlah uang tersebut dalam bentuk investasi atau deposito. Sebagian dibelikan untuk menyenangkan hati dan pikiran. Boleh beli mobil baru. Beli gadget anyar. Tapi, jangan beli buku nikah baru (baca: cari istri baru). Bisa kacau.

Jadi, bila ada tanah milikmu dilirik pemerintah. Negolah harganya. Sepakati biaya ganti rugi. Taati aturan perundangan-undangan. Intinya, sama-sama untung. Bukan buntung. 

Bayu Samudra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun