Gunda ini tumbuh ditanah, akarnya serabut, jadi banyak lumpur yang menempel di pangkal batang. Untuk daunnya ini hampir mirip dengan talas. Kedap air. Gak menyatu. Ibarat, minyak dengan air.
Setelah dipotong, boleh pakai jari tangan atau pisau. Tapi lebih mudah dengan tangan. Soalnya, gunda yang diolah gunda muda. Bukan janda muda ya. Kemudian, gunda dicuci lagi. Biar tambah bersih. Karena kebersihan adalah hal penting dalam mengolah makanan.
Kedua, gunda direbus.
Gunda yang telah dibersihkan, kemudian direbus pada air mendidih. Proses ini memakan waktu sekitar 10 menit. Sudah cukup lama untuk membunuh bakteri atau kuman yang masih menempel pada sayuran. Bila terlalu lama, sayuran apapun itu termasuk gunda bakal lembek sekali. Lebih-lebih hancur, lumat.
Begitu saja masaknya? Terus langsung dimakan? Sek, dadi wong kuwi sing sabar. Saiki, gawe sambel e sek. Baru dimakan. Yo mosok enak, lek gak ono rasane.
Ketiga, kita membuat sambal kacang.
Sesuai namanya, kacang dijadikan sambal. Kita harus menyiapkan, kacang tanah yang sudah digoreng. Garam. Gula. Cabai yang sudah digoreng. Penyedap rasa (baca: micin). Bawang merah, bawang putih yang digoreng. Bukan bawang goreng, seperti di pasaran. Baru, diulek sampai halus.
Keempat, menyantap lalapan gunda sambal kacang.