Menurutnya, ia tidak bisa menebak masa depannya, ia termasuk sudah pernah berupaya untuk lepas dari hubungan ini, namun semua tampak sia-sia. Hal ini dikarenakan kebiasaan yang sudah mandarah daging dan kemunculan pria yang sama selalu mencoba memasuki Kembali kehidupannya. Menurutnya lagi pria tersebut juga membutuhkan waktu untuk melepaskan diri dan dia tidak mau egois sendiri. Jadi mereka berdua memutuskan untuk tetap mengalir dan mulai mengurangi intensitas pertemuan mereka.
Pengakuannya lebih lanjut, pertemuan mereka mulai dibatasi dan mulai mengatur jadwal pertemuan, ini dilakukan semata karena mereka berdua mulai membuka diri untuk saling menerima dan ikhlas kepada jalan yang ditakdirkan. Rey percaya dengan dia seperti ini merupakan salah satu takdir yang harus dia lewati. Jadi dia juga percaya mereka pasti akan Kembali ke kodrat masing-masing tanpa saling menyakiti satu sama lain.
Tentunya hal ini membuatku tercengang. Terlepas dari hubungan yang dilarang ini saya sempat berpikir kembali untuk memberikan pertanyaan lebih lanjut, karena  Jawaban ini membuatku sadar akan satu hal, bahwa manusia semua memiliki takdir mereka masing-masing, baik itu dimulai dari hal buruk yang kemudian menjadi baik, dan ada yang ditakdirkan hal baik kemudian berubah menjadi buruk. Kita bukan Tuhan yang memiliki kuasa menghakimi dan menyebutkan dosa pada setiap manusia. Kita hanyalah sesama manusia dan ciptaan Tuhan yang patut bersyukur karena Tuhan memberikan kita kelebihan yang melebihi manusia lainnya.
Menjadi Gay tidaklah bersalah dimata manusia. Tapi pasti berdosa dan salah dimata Tuhan. Dua pernyataan ini kita semua mengetahuinya, tinggal bagaimana kita memprosesnya dalam otak dan hati kita Bersama. namun tidak menutup kemungkinan jika hal itu kita jalani berarti kita harus siap dengan konsenkuensi yang akan terjadi, termasuk efek cemoohan dari masyarakat sekitar. Oleh sebab itu, pilihan kehidupan Gay ini butuh kesadaran dan mental yang kuat. dikarenakan menjadi Gay adalah keputusan yang sangat beresiko, apalagi dimasa sekarang, Netizen sangat agresif ketika mendengar berita yang kontroverSIAL.
 Banyak harus dikorbankan dalam kehidupan Gay ini, mulai dari diri sendiri sampai pada keluarga. Lebih jelasnya adalah efek buat keluarga, karena biasanya kehidupan ini pasti akan membawa pengaruh negatif untuk keluarga. Penerimaan yang kurang menyenangkan dari masyarakat dan perlakuan yang tidak mengenakkan dari sanak saudara yang menolak.  Apapun alasannya, dengan memilih jalan ini berarti kita siap dengan segala perkara untuk hari ini dan dikemudian hari.Â
 Terlepas dari kehidupan yang di pilih seseorang, kita sebagai penonton hanya perlu memposisikan diri saja, tugas kita hanya menjaga dan mengamankan keluarga terdekat agar tidak termasuk dalam golongan itu. Bukan maksud menggurui, namun saya mengajak untuk yang suka di ajak membuka pikiran dan hati kita. Janganlah menambah dosa diri kita sendiri dengan mengecam dan menghakimi sebuah takdir yang dijalani manusia lainnya. Cukupkanlah hati dan pikiran kita diisi dengan rasa syukur karena golongan itu tidak menyentuh keluarga kita. Aamin..
Sebagai akhir dari tulisan ini. Mohon maaf jika saya terkesan menggurui. Saya hanya ingin mengajak kita semua untuk mulai membatasi setiap hal negative yang akan merugikan Bersama. Termasuk berkomentar dengan kehidupan orang lain yang belum tentu kita ketahui kebenarannya atau peristiwa yang melatarbelakanginya. Cukuplah kita menyibukkan diri dengan hal positif tanpa menggores hati orang lain dan Mari kita sama-sama menjaga diri kita sendiri dan keluarga dari perilaku dan golongan tersebut.
Salam musim semi .. heheheÂ
@bay.mamonto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H