Mohon tunggu...
Bay Mamonto
Bay Mamonto Mohon Tunggu... Guru - GURU

saya suka menulis dengan tema bebas dan suka traveling. menikmati hari libur dengan menulis dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nyaman Menjadi Gay?

24 Mei 2023   11:16 Diperbarui: 24 Mei 2023   11:49 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sekarang timbul pertanyaan, kita siapa? Apa posisi kita mengecam? Dan apa untungnya buat kita membully atau menghina mareka?

Banyak pertanyaan yang timbul dibenak sekarang ini. Sikap manusia memang tidak sama dan cenderung ingin terlihat serta tidak suka intropeksi diri. Suka mengomentari namun tidak suka dikomentari. Hal inilah yang membuat manusia sering bertindak seenaknya. Menggunakan ilmu dan kelebihannya untuk mengecam dan menghakimi manusia lainnya.

Dalam hal ini saya tidak membela hubungan sesama jenis yang dimaksud, namun saya memposisikan diri sebagai manusia biasa yang berusaha berdiri sejajar tanpa memandang ke atas dan ke bawah serta tidak serta merta merasa suci dari manusia lainnya. Pandangan yang saya bawa dalam tulisan ini cenderung dari beberapa situasi yang mungkin tidak semua orang bisa melihatnya dan merasakannya. Ini berkaitan dengan hubungan sesama jenis yang pernah kutemui.

GAY IT'S MONEY.

Sebelum berangkat dari penjelasan judulnya, saya sengaja mengangkat permasalahan pandangan dan olahan masyarakat mengenai hubungan sesama jenis ini. Tentu ini ada alasannya, yaitu memperjelas dan mengingatkan Kembali betapa pekanya agama dan hukum kita, termasuk budaya yang mandarah daging di antara urat-urat nadi kita yang membawa kita tanpa berpikir rasional membantai kaum ini tanpa melihat latar belakang sehingga hubungan ini bisa terjadi. Memang itu bukan urusan kalian, namun ini perlu kalian ketahui sebelum mengencam dan menghakimi.

GAY IT'S MONEY adalah tulisan deskripsi yang menjelaskan tidak semua hubungan sesama jenis ini terjadi karena penyakit atau penyimpangan seksual semata. Namun, bergerak dari hal tersebut tulisan ini memberikan gambaran dari sudut lain.

Gambaran ini dimulai dari sosok pria yang membutuhkan dorang materi karena desakan ekonomi dan keinginan dunia. Kita tahu Bersama keinginan dunia kadang bisa ditolak dan kadang tidak bisa dibendung, termasuk sisi kebutuhan. Seorang pria yang memiliki keterbatasan kehidupan, Pendidikan dan pergaulan menjerumuskan diri ke hubungan ini. Tenggelam dan menyelam tanpa sadar ke dalam dekapan para pria kaya lainnya yang memiliki hasrat seksual pada sesama.

Pria ini memilih jalan dan bendungan sesama jenis sudah cukup lama dan mulai terpedaya dengan selaman cinta serta kekayaan yang bergelimang. Dirawat, dicintai dan dihargai merupakan kebutuhan khusus yang sekarang masih diselaminya. Guyuran kasih sayang ini lambat laun sulit dilepaskannya. Genggaman itu terasa makin kuat dan masuk kerongga kehidupannya. Pengakuannya sampai saat ini sosok pria yang sudah mengencaninya selama 5 tahun ini masih sangat menyayanginya layaknya seorang istri dan ratu. Meski pada kenyataanya pria itu sudah menikah dan memiliki 2 orang anak.

Jadi posisinya, mereka berdua beradegan bak suami dan istri. Yang berperan sebagai suami adalah sosok pria kaya yang sudah menikah dan peran istri dimainkan oleh pria yang terlanjur mengagumi situasi ini. Pria kaya menjalankan perannya sebagai suami dengan baik, yaitu memberikan nafka dan membuat Bahagia dengan cara memandikan harta dan kemewahan kepada pria yang kita sebut saja Namanya Rey (nama samaran).

Aku mengenal Rey sudah sekitar 2 tahun terakhir ini, dan dia mulai berani menunjukkan perilaku penyimpangannya ini baru sekitar beberapa bulan yang lalu. Memang butuh kepercayaan yang tinggi dan keberanian yang cukup besar untuk Rey mengungkapkannya. Rey mengaku sudah  5 tahun dia menjalani hubungan ini dengan sembunyi-sembunyi dari semuanya, termasuk keluarganya. 30 Tahun adalah umur yang tidak lagi muda bagi Rey. Umur begitu adalah awal konflik dari Rey.

Sampat ku bertanya, sampai kapan kamu seperti ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun