Mohon tunggu...
Bay Mamonto
Bay Mamonto Mohon Tunggu... Guru - GURU

saya suka menulis dengan tema bebas dan suka traveling. menikmati hari libur dengan menulis dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Diary

PANADA "Kita Punya Mar Orang Laeng yang Tada"

24 Mei 2023   08:09 Diperbarui: 24 Mei 2023   11:18 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istri adalah nyonya dalam rumah. Ratu dalam kerajaan rumah tangga dan Presiden dalam negara kekeluargaan. Jadi perlu adanya penanaman pemahaman kepada suami serta anak-anak bahwa apapun yang terjadi dalam rumah harus diketahui oleh seorang istri, termasuk sampai adanya sarang semut pun di dapur harus diketahui oleh seorang istri. Saya katakan demikian karena hal ini memberikan warning bagi semua orang dalam keluarga mengenai peran seorang istri dan ibu dalam rumah tangga.

Jika seorang istri memiliki ketakutan dan kepasifan dalam perannya, dipastikan suami dan anak akan mencoba menguasai posisi dan merenggut posisi itu. Dan kemungkinan terbesar pasti akan ada orang ketiga dalam rumah tangga. Jadi jangan salahkan orang ketiga yang hadir sebagai penggoda, namun posisikan diri sebaik mungkin terlebih dahulu baru kita bisa menyimpulkan.

Karena kadang, orang ketiga hadir karena sang istri itu sendiri yang memberikan ruang dan waktu untuk dia masuk. Dan ada juga orang ketiga hadir karena memang diundang oleh suami. Hal semacam ini sering terjadi, Sebab dan akibatnya memang tak seperti sinetron yang memiliki akhir Bahagia. Semuanya tergantung bagaimana sang Ratu dapat berperan dengan baik atau sang suami yang bisa bermain peran dengan handal, yang mampu memposisikan diri sebagai pemimpin yang patut untuk diteladani.

Jika suami yang kita jaga dan keluarga yang kita bina sekuat tenaga ini tetap mendapati tragedi orang ketiga dalam rumah tangga, dalam artian suami kita telah dirampas oleh orang lain atau sengaja menyerahkan diri ke orang lain, yang perlu kita lakukan bukan menyalahkan orang lain atau diri kita sendiri apalagi kita langsung menyimpulkan sesuatu dengan cepat. Yang perlu kita pahami disini adalah situasi dan keadaan. Kita perlu melihat solusi apa yang terbaik. Bangun komunikasi dan jalin relasi dengan orang-orang terdekat dengan suami. Cari informasi terlebih dahulu dan faktanya baru kita bisa melihat pergerakan yang tepat.

Pergerakan yang dimaksud ada beberapa jenis, mulai dari segi melabrak ala-ala sinetron yang kemungkinan akan mempermalukan seluruh keluarga termasuk keluarga kita sendiri atau bergerak dengan ikhlas. Bergerak diam dan menusuk perlahan yang dimulai dengan mengkomunikasikan ini dengan keluarga suami dan keluarga kita sendiri. Karena biasanya solusi akan mudah didapat jika kita mengkomunikasikannya Bersama keluarga. Cenderung suami akan terbuka jika kita mengikutsertakan keluarga besar dalam kasus ini.

Yang terparah dari kasus perpelakoran ini adalah suami yang sudah tidur dengan perempuan lain. Suami yang sudah intim dengan pelakor. Hal ini sudah terang sebagai perselingkuhan parah. Ini Namanya milikiku yang sudah dirampas orang lain atau justru suami yang sengaja menyerahkan diri. Jika hal ini terjadi pasti kekecewaannya sangat mendalam. Sangat dipahami dan dimengerti perasaan yang hancur ketika mengetahui hal tersebut terjadi, namun perlu dipahami suami dan istri bisa dibilang sebagai titipan. Istri dititipkan ke suami dan sebaliknya suami dititipkan ke istri. Penyataan ini hadir karena bisa saja sang suami dirampas atau istri yang dirampas oleh orang lain. Episodenya sama namun bisa saja akhirnya berbeda.

Besar kemungkinan Sebagian besar perempuan yang telah dikhianati pasti akan mengambil keputusan untuk perpisahan, dan itu perasaan normal. Kesedihan yang mendalam dimana kita kehilangan sesuatu atau seseorang yang kita cintai dan itu adalah sikap manusiawi yang sebenarnya. Namun jika kita memaknai lebih dalam lagi, kita akan menyadari bahwa sebenarnya kita tidak pernah memiliki dan tidak pernah benar-benar kehilangan karena kita sebenarnya tidak memilikinya secara utuh. Jadi untuk apa merasa sedih karena kehilangan?

Jika milik kita dirampas dan hilang, kita tidak perlu bersedih, karena logikanya sesuatu yang dirampas dari kita adalah bahwasanya tidak baik untuk kita lagi. Karena Allah mengambil yang tidak baik untuk kita dan akan menggantikannya dengan yang lebih sempurna. Yang perlu kita lakukan adalah senantiasa bersabar dan berbuat baik. Apa yang telah pergi, lepaskanlah dan Bersiap untuk meyakinkan hati dengan menunggu kebaikan dan kesempurnyaan dari Allah.

Lain ceritanya dengan perempuan yang memilih untuk bertahan dalam rumah tangga yang sudah memiliki kekecewaan penghiatan ini. Alasan terbesar seorang istri bertahan adalah anak-anak. Seorang ibu cenderung rela sakit hati dan menahan kekecewaan demi anak-anak mereka. Sosok perempuan seperti ini adalah sosok manusia Langkah yang mungkin hanya 2% hidup di muka bumi yang fana ini.

Semua keputusan ada di tangan kita masing-masing, karena yang menjalani hidup adalah kita sendiri. Baik dan buruk nantinya sebuah keputusan yang kita ambil tergantung bagaimana kita menyikapinya dikemudian hari. Dan tidak ada kata terlambat untuk melakukan proses memperbaiki diri.

Memang kata-kata dalam tulisan ini tidak bisa mewakili keseluruhan dari apa yang dirasakan, namun kita perlu pahami. Dibalik cobaan pasti ada hikmahnya. Badai akan berganti dengan Pelangi dan musim semi. Percaya saja semua pasti ada porsinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun