Mohon tunggu...
Bay Mamonto
Bay Mamonto Mohon Tunggu... Guru - GURU

saya suka menulis dengan tema bebas dan suka traveling. menikmati hari libur dengan menulis dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Diary

PANADA "Kita Punya Mar Orang Laeng yang Tada"

24 Mei 2023   08:09 Diperbarui: 24 Mei 2023   11:18 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PANADA

"KITA PUNYA MAR ORANG LAENG YANG TADA" 

Bingung ya dengan judulnya? Hehehe....

Ok, saya jelaskan, disini saya menggunakan Bahasa Manado sebagai judul tulisan saya kali ini. Jadi, PANADA ini adalah jenis kue khas Manado dari tepung yang berisikan lauk pauk/ikan dan sayur didalamnya. Kue ini termasuk kue basah dan sangat populer di Manado karena kalau dihidangkan selagi panas-panas, rasanya sangat enak. Apalagi bentuk dari kue ini sangat unik karena memiliki renda di bagian atasnya. Cara membuatnya pun hanya orang-orang atau emak-emak yang memiliki keahlian khusus bisa membuatnya, karena jika salah sedikit saja, rasa dan bentuknya akan aneh. Hehehe...

Eetsss.. tapi disini saya tidak akan membahas mengenai kue ya.. hehehe

Sebelum masuk pada pembahasan yang sebenarnya, saya mau jelaskan terlebih dahulu mengenai keterkaitan antara kue basah PANADA ini dengan kalimat "KITA PUNYA MAR ORANG LAENG YANG TADA". Kalimat ini merupakan plesetan dari saya sendiri. Heheh...

Plesetan ini pada kata "KITA PUNYA" berarti kepemilikan saya atau milik saya sedangkan "MAR ORANG LAENG YANG TADA" memiliki makna "Tapi orang lain yang rampas" atau dirampas oleh orang lain. Jadi dapat disimpulkan "MILIK SAYA YANG TELAH DIRAMPAS OLEH ORANG LAIN"

Judul ini terinspirasi dari berita-berita yang sedang hangat dibicarakan, bisa di bilang sangat fenomenal dan kontroversial di masyarakat Indonesia. Yaitu kasus PERPELAKORAN.

Sebenarnya saya sendiri sudah bosan, jenuh plus enek dengan mengenai berita perpelakoran ini, namun setiap saya membuka media sosial berita ini sering kali lewat diberanda Facebook saya, IG bahkan di layar Televisi. Sejujurnya berita ini sangat menganggu jantung saya, ginjal saya, usus, paru-paru bahkan nafsu makan saya berkurang, heheh.... Dikarenakan disemua media yang ada semua membahas berita ini, yang bermula dari kasus para artis sampai pada kasus seorang penambang yang tega menelantarkan istri dan anaknya dan menghidupi perempuan lain yang lebih seksi dan menggoda, sampai-sampai mengaku sudah berstatus duda.

Baru-baru ini banyak berita yang bertaburan dimedia sosial dan televisi mengenai kasus perselingkuhan yang tidak lain dikarenakan ada orang ketiga dalam rumah tangga. Saya mencoba menutup mata, telinga, hati dan paru-paru untuk kasus ini, namun setelah dipikir-pikir dari berita ini tidak menutup kemungkinan menjadi inspirasi saya untuk menguatarakan argumen.

Menurut hemat saya, sebuah proses BERPACARAN, PERNIKAHAN dan PERPISAHAN adalah siklus proses yang berbeda dan seakan wajib dijalani oleh setiap manusia di muka bumi ini. Ketiga siklus ini memang berproses sesuai porosnya, yang dimulai dari masa indah dan saling berumbar mulut manis, saling berjanji sehidup semati, sehingga sampai pada proses rasa ingin mati.

Ketika kita Bahagia cenderung kita akan merasakan komponen otak kita akan berkumpul di satu titik dan meransang  gambaran-gambaran keindahan yang nantinya akan kita jalani atau otak kita hanya terfokus dengan kebahagian tanpa ujung sedangkan ketika kita sedih, kecewa dan patah hati, komponen otak kita akan mengeras dan sedikit kekurangan oksigen karena jantung yang bertugas memompa oksigen ke otak akan melemah, sehingga badan kita akan lemas dan cenderung malas bergerak. Ini teori yang saya rasakan sendiri ya.. heheheh...

Ok, kita ke pembahasan intinya.

Pernikahan adalah membentuk keluarga baru tentunya. Membentuk keluarga kecil yang kemudian membesar seperti balon. Artinya, pasangan yang dulunya badannya aduhay, seksi, sispack, semampay, cantik, tampan dan terlihat menarik akan berubah bak BALON. Semuanya membengkak. Termasuk badannya yang tidak seksi lagi dan tidak cantik lagi dan pengeluarannya yang membengkak karena semakin berjalannya waktu akan semakin bertambahnya anggota keluarga, dan tentunya pengeluaran membengkak.

Selain pengeluaran, pendapatnya juga akan membengkak. Ini dikarenakan  Allah sudah berjanji bahwa dengan kita memulai sebuah keluarga dan jika kita sabar akan segala cobaannya maka Allah akan memberikan rezeky yang melimpah. Apalagi untuk keluarga yang Sakinah, yaitu Keluarga yang memenuhi kewajiban kepada Allah, diri sendiri,  dan masyarakat atau lingkungan.

Jadi jangan heran jika ada laki-laki yang terlihat kaya, jaya dan mapan setelah menikah, itu merupakan janji Allah untuk keluarganya. BUKAN untuk orang lain. Apalagi untuk Wanita seksi di luar sana. Hehehe.. saya katakan ini karena banyak diluar sana laki-laki yang sudah banyak harta, jaya dan mapan sudah lupa dengan kesusahannya termasuk keluarganya yang menemaninya dari bawah, dan ini fakta.

Tulisan ini bukan untuk menjatuhkan kaum Bapak ya, disini saya mencoba membijaki fakta yang ada dan sebenarnya banyak alasan yang menjadikan unsur hadirnya orang ketiga dalam rumah tangga. Ada yang berasal dari lakinya dan ada juga dari istrinya. Tidak serta merta si laki yang salah.

Kadang perempuan harus lebih kreatif dalam berumah tangga. Memang sih menjadi seorang ibu rumah tangga itu harus memiliki kekuatan supranatural dan suprafisik yang kuat, dikarenakan seorang ibu rumah tangga harus tetap sehat dan tidak boleh sakit, tidak boleh capek dan harus cepat serta lincah dalam pergerakan karena seorang ibu dapat melakukan banyak pekerjaan sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Namun semua ini tak cukup untuk membuat seorang suami betah di rumah.

Semakin seorang istri mencoba lebih baik, semakin dirinya terlihat tidak sempurna di mata suami. Hal ini dikarenakan seorang suami yang  sering keluar bergaul dan bersosialisasi dengan banyak akan menjadi penyebab makin banyak persyaratan kesempurnaan dari padangan para suami. Berbanding terbalik dengan istri. Seorang istri yang hanya di rumah saja dan memiliki keterbatasan pandangan mengenai kesempurnaan, hanya memandang kesempurnaan itu sebatas kehidupanya sebagai seorang istri dan seorang ibu saja.  Oleh sebab itu seorang istri harus lebih kreatif. Kreatif.

Yang dimaksud kreatif ini adalah segi pandangan dalam menjalani dan membina rumah tangga. Anggap saja sedang berpacaran dengan suami. Istri harus selalu memiliki kewaspadaan dengan semua perilaku suami. Maksudnya saya tidak mengajarkan untuk selalu curiga, melainkan istri harus agresif untuk mencari tahu penyebab perubahan sikap jika suami sudah mulai berubah, agresif dalam menyelesaikan masalah jika sudah ada pematik. Dan agresif belajar mencari tahu apa yang menjadi hobi baru suami, baik itu hobi bersosialnya maupun pada hobi intimnnya.

Ingat...! Istri bukanlah pembantu. Kata ini adalah penekanan untuk para suami.

Istri adalah nyonya dalam rumah. Ratu dalam kerajaan rumah tangga dan Presiden dalam negara kekeluargaan. Jadi perlu adanya penanaman pemahaman kepada suami serta anak-anak bahwa apapun yang terjadi dalam rumah harus diketahui oleh seorang istri, termasuk sampai adanya sarang semut pun di dapur harus diketahui oleh seorang istri. Saya katakan demikian karena hal ini memberikan warning bagi semua orang dalam keluarga mengenai peran seorang istri dan ibu dalam rumah tangga.

Jika seorang istri memiliki ketakutan dan kepasifan dalam perannya, dipastikan suami dan anak akan mencoba menguasai posisi dan merenggut posisi itu. Dan kemungkinan terbesar pasti akan ada orang ketiga dalam rumah tangga. Jadi jangan salahkan orang ketiga yang hadir sebagai penggoda, namun posisikan diri sebaik mungkin terlebih dahulu baru kita bisa menyimpulkan.

Karena kadang, orang ketiga hadir karena sang istri itu sendiri yang memberikan ruang dan waktu untuk dia masuk. Dan ada juga orang ketiga hadir karena memang diundang oleh suami. Hal semacam ini sering terjadi, Sebab dan akibatnya memang tak seperti sinetron yang memiliki akhir Bahagia. Semuanya tergantung bagaimana sang Ratu dapat berperan dengan baik atau sang suami yang bisa bermain peran dengan handal, yang mampu memposisikan diri sebagai pemimpin yang patut untuk diteladani.

Jika suami yang kita jaga dan keluarga yang kita bina sekuat tenaga ini tetap mendapati tragedi orang ketiga dalam rumah tangga, dalam artian suami kita telah dirampas oleh orang lain atau sengaja menyerahkan diri ke orang lain, yang perlu kita lakukan bukan menyalahkan orang lain atau diri kita sendiri apalagi kita langsung menyimpulkan sesuatu dengan cepat. Yang perlu kita pahami disini adalah situasi dan keadaan. Kita perlu melihat solusi apa yang terbaik. Bangun komunikasi dan jalin relasi dengan orang-orang terdekat dengan suami. Cari informasi terlebih dahulu dan faktanya baru kita bisa melihat pergerakan yang tepat.

Pergerakan yang dimaksud ada beberapa jenis, mulai dari segi melabrak ala-ala sinetron yang kemungkinan akan mempermalukan seluruh keluarga termasuk keluarga kita sendiri atau bergerak dengan ikhlas. Bergerak diam dan menusuk perlahan yang dimulai dengan mengkomunikasikan ini dengan keluarga suami dan keluarga kita sendiri. Karena biasanya solusi akan mudah didapat jika kita mengkomunikasikannya Bersama keluarga. Cenderung suami akan terbuka jika kita mengikutsertakan keluarga besar dalam kasus ini.

Yang terparah dari kasus perpelakoran ini adalah suami yang sudah tidur dengan perempuan lain. Suami yang sudah intim dengan pelakor. Hal ini sudah terang sebagai perselingkuhan parah. Ini Namanya milikiku yang sudah dirampas orang lain atau justru suami yang sengaja menyerahkan diri. Jika hal ini terjadi pasti kekecewaannya sangat mendalam. Sangat dipahami dan dimengerti perasaan yang hancur ketika mengetahui hal tersebut terjadi, namun perlu dipahami suami dan istri bisa dibilang sebagai titipan. Istri dititipkan ke suami dan sebaliknya suami dititipkan ke istri. Penyataan ini hadir karena bisa saja sang suami dirampas atau istri yang dirampas oleh orang lain. Episodenya sama namun bisa saja akhirnya berbeda.

Besar kemungkinan Sebagian besar perempuan yang telah dikhianati pasti akan mengambil keputusan untuk perpisahan, dan itu perasaan normal. Kesedihan yang mendalam dimana kita kehilangan sesuatu atau seseorang yang kita cintai dan itu adalah sikap manusiawi yang sebenarnya. Namun jika kita memaknai lebih dalam lagi, kita akan menyadari bahwa sebenarnya kita tidak pernah memiliki dan tidak pernah benar-benar kehilangan karena kita sebenarnya tidak memilikinya secara utuh. Jadi untuk apa merasa sedih karena kehilangan?

Jika milik kita dirampas dan hilang, kita tidak perlu bersedih, karena logikanya sesuatu yang dirampas dari kita adalah bahwasanya tidak baik untuk kita lagi. Karena Allah mengambil yang tidak baik untuk kita dan akan menggantikannya dengan yang lebih sempurna. Yang perlu kita lakukan adalah senantiasa bersabar dan berbuat baik. Apa yang telah pergi, lepaskanlah dan Bersiap untuk meyakinkan hati dengan menunggu kebaikan dan kesempurnyaan dari Allah.

Lain ceritanya dengan perempuan yang memilih untuk bertahan dalam rumah tangga yang sudah memiliki kekecewaan penghiatan ini. Alasan terbesar seorang istri bertahan adalah anak-anak. Seorang ibu cenderung rela sakit hati dan menahan kekecewaan demi anak-anak mereka. Sosok perempuan seperti ini adalah sosok manusia Langkah yang mungkin hanya 2% hidup di muka bumi yang fana ini.

Semua keputusan ada di tangan kita masing-masing, karena yang menjalani hidup adalah kita sendiri. Baik dan buruk nantinya sebuah keputusan yang kita ambil tergantung bagaimana kita menyikapinya dikemudian hari. Dan tidak ada kata terlambat untuk melakukan proses memperbaiki diri.

Memang kata-kata dalam tulisan ini tidak bisa mewakili keseluruhan dari apa yang dirasakan, namun kita perlu pahami. Dibalik cobaan pasti ada hikmahnya. Badai akan berganti dengan Pelangi dan musim semi. Percaya saja semua pasti ada porsinya.

Jadi.... Mari kita tunggu Bersama episode berikut yang nantinya akan Allah tentukan untuk kita..

Tetap berdoa, tetap beribadah dan tetap berbuat baik ya... SEMANGAT! @Bay.mamonto

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun