Mohon tunggu...
Bay Bayu Firmansyah
Bay Bayu Firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Suka Ngomong Lewat Mulut dan Tulisan

Seorang mahasiswa magister Komunikasi yang gemar membaca buku dan menonton anime di waktu senggang. Menulis sebagai ajang pelampiasan atas keresahan yang dialami sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Problematik Kampanye Politik

18 Januari 2024   11:52 Diperbarui: 19 Januari 2024   05:25 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendera Parpol Memenuhi Jalanan | Kompas.com

Biasanya ada tiga informasi yang bisa kita ambil dari sebuah baliho politik, yaitu: nama calon, nomor urut calon, dan gambar calon yang sedang mengepalkan tangan. Tidak banyak informasi yang bisa kita harapkan, apalagi berharap baliho-baliho itu menyertakan visi misi yang dapat memberikan kita alasan mengapa harus memilih dia. Paling banter kita hanya akan disuguhi slogan-slogan mereka yang memikat itu.

Tadinya saya berharap di pemilu tahun ini mata saya tidak akan banyak diracuni oleh baliho-baliho politik. Mengingat bahwa media digital sekarang lebih relevan dalam kehidupan masyarakat. Berdasarkan laporan dari We Are Social (2023), pengguna internet di Indonesia telah menyentuh angka 212,9 juta, angka itu setara 77% dari total populasi Indonesia.

Jelas bahwa kegiatan kampanye politik di ranah digital sudah lebih dari cukup untuk menjangkau dan merayu masyarakat, alih-alih memaksakan kampanye politik dengan cara lama yang tidak hanya mahal, tetapi juga membawa kemudaratan bagi masyarakat di sekitarnya.

Saya yakin saat artikel ini ditulis, masih banyak Kompasianer di luar sana yang merasa dihantui oleh baliho-baliho politik yang berseliweran. Kita harus mulai kembali terbiasa seperti pemilu-pemilu sebelumnya, paham bahwa pertarungan sengit tidak hanya terjadi di dalam ring debat, tetapi juga memenuhi jalan-jalan yang kita lalui.

Ah. Mari kita doakan saja, semoga calon-calon wakil rakyat di pemilu berikutnya lebih futuristik dan canggih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun