Bagi saya sendiri Humas/PR adalah mata, telinga, dan mulut perusahaan/lembaga. Mata, artinya praktisi humas harus bisa melihat peluang dan ancaman di sekelilingnya yang bisa mempengaruhi perusahaan. Telinga, artinya praktisi humas harus bisa mendengar segala isu dan keluhan publik yang mampu mempengaruhi keberlangsungan atau citra perusahaan. Dan mulut, artinya praktisi humas harus bisa merencanakan, membuat, dan mengemas pesan yang akan disampaikan kepada publik perusahaan.
Jadi bagaimana, apa sekarang anda sudah paham tentang pengertian dan definisi humas?
"If a young man tells his date how handsome, smart and successful he is-That's ADVERTISING. If the young man tells his date she's intelligent, looks lovely, and is a great conversationalist, he's saying the right things to the right person and that's MARKETING. If someone else tells the young woman how handsome, smart and successful her date is-that's PUBLIC RELATIONS."- S. H. Simmons.
REFERENSI :
Ardianto, E. (2014). Handbook of Public Relations. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Cutlip, S.M., Center, A.H., & Broom, G.M. (2006). Effective Public Relations 9th edition. Pearson Education Inc.
Gregory, A. (2004). Planning and Managing Public Relations Campaigns. London : Kogan Page Ltd.
Jefkins, F. & Yadin D. (2003). Public Relations. United Kingdom : Pearson Education Limited.
Laksamana, A. (2018). Public Relations in the age of disruption. Yogyakarta : B First.
Nova, F. (2014). Crisis Public Relations. Jakarta : PT Grasindo.
Ruslan, R. (2014). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta : Rajawali Pers.