Mohon tunggu...
Bato Kapua
Bato Kapua Mohon Tunggu... Musisi - Pelaku Kegiatan Sosial

Melakukan sesuatu jauh lebih baik daripada menunggu sesuatu terjadi.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ahok, Kutuk Berubah Jadi Berkat

18 Februari 2020   08:36 Diperbarui: 19 Februari 2020   02:05 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam menghadapi putusan ini, Ahok tidak lagi membela dirinya, dia menerima itu dan menjalaninya dengan lapang hati.  Menerima,menghadapi dan menjalani putusan pengadilan itu tidak mudah bagi dirinya karena dia langsung diperhadapkan dengan kondisi keamanan yang sangat mengancam keselamatannya sehingga dia harus melewati masa hukumannya di tahanan MAKO BRIMOB Kelapa Dua, Depok.

Kejadian demi kejadian yang dia alami, dihadapinya dengan selalu berserah kepada TUHAN, ia menempatkan TUHAN pada posisi tertinggi. Ia memandang persoalan besar yang dia hadapi tidaklah lebih besar dari TUHAN yang dia percayai. 

Sekalipun banyak orang yang merancangkan dan mereka-rekakan kejahatan kepadanya, sekalipun banyak yang mengancam keselamatan jasmaninya, dia tetap meredam dalam hatinya dan meletakkan perkaranya kepada TUHAN. Tidak habis persoalan hukum yang dia hadapi, muncul persoalan besar lainnya yakni dia harus merelakan mahkota pernikahannya dengan ibu Veronica Tan kandas dan terhempas yang berakhir dengan perceraian. 

Semua itu adalah bagian dari KUTUK. Yah, KUTUK yang selalu menghantui kehidupan manusia dan hanya orang yang berharap dan bersandar kepada TUHAN-lah yang sanggup menghadapi dan melewatinya. Dan Ahok telah lulus menghadapi itu semua karena Anugerah Tuhan Yang Besar dalam hidupnya.

Kutuk Mulai Berbuah Berkat Bagi Ahok

Beberapa kisah dalam alkitab merupakan bayangan dari peristiwa yang dialami Ahok yakni fitnah, perlakuan tidak adil, ancaman, diskriminasi, penghinatan,dll. Hal seperti itu sudah dicontohkan dalam alkitab lewat kisah Yusuf anak Yakub yang harus dipenjara karena fitnahan dan ketidakadilan, Daniel dipenjara,karena tidak mau tunduk pada penguasa dunia, Musa yang harus meninggalkan kekuasaan demi sebuah kebenaran, Paulus yang harus terpenjara, teraniaya oleh karena Kebenaran injil, Ayub yang kehilangan segala kemasyurannya, namun mereka semua mengalami pemulihan TOTAL bahkan menerima kemuliaan yang sempurna dari TUHAN yang mereka percaya.

Berkat Pertama: Demikian pula Ahok, lepas dari penjara ia mengalami kebangunan rohani, ia menjadi manusia baru, ia memulai lembaran baru sebagai: BTP. Kutuk demi kutuk dia lewati, saatnya masuk dalam tahun rahmat dan berkat TUHAN. Semua yang ia telah alami, hanyalah cobaan kecil yang tidak melebihi kekuatannya sebab ada tangan TUHAN yang selalu menopang hidupnya. #BebasMerdeka

Berkat Kedua: Seperti halnya Ayub yang keluarganya dipulihkan, BTP mulai dipulihkan dalam hubungan asamaranya yaitu dengan menemukan seorang pendamping yang sepadan dan menikahinya pada tanggal  25 Januari 2019. Hal ini tentu mengundang kontroversi baik dari sisi kehidupan sosial terlebih dari sudut panda iman kristen yang tidak membolehkan adanya perceraian kecuali dalam keadaan tertentu. Akan selalu ada pro dan kontra yang tak berkesudahan tentang hal itu. #RumahTangga

Berkat Ketiga : Yusuf bin Yakub yang harus dipenjara karena Fitnah, dipulihkan dan dikaruniai jabatan sebagai wakil Firaun yang mengatur tatanan penting dalam kehidupan masyarakat. BTP pun mengalami peristiwa yangluar biasa itu yakni dia diangkat menjadi komisaris utama PT Pertaminan, sebuah perusahaan milik negara yang bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat massal. #TuhanPakaiJadiBerkat 

Berkat Keempat : Rupanya selama Ahok dipenjara dia memiliki pendapatan sampai 19 Melyar. Jadi teringat novel bamukmin yang demo melulu, tapi buat ke dokter gigi aja gak mampu.

Hitung berkatmu satu-satu..Kau kan Kagum akan KasihNYA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun