Buku harian atau buku agenda nampak seperti kolot dan kurang kekinian ya. Tetapi diluar dugaan, kebanyakan psikolog menyerankan untuk memanfaatkan buku agenda untuk mestrukturkan pola pikir.
Menggunakan buku agenda akan mempermudah mencatat kebutuhan harian dan menandai prioritas. Otak menangkap minimal 70.000 informasi setiap harinya dan mustahil sebanyak itu akan serta merta terstruktur. Sebagaimana memori komputer, memori otak juga terbatas.
Mulailan menggunakan buku agenda untuk mencatat apa saja yang ingin dikerjakan dan menandai prioritas kegiatan. Kerjakan mulai dari yang prioritas pada hari itu.Â
Dengan menjadi lebih produktif, maka akan semakin mudah untuk melihat progres diri, apa saja yang telah dikerjakan dan apa saja yang telah dicapai.Â
Ini adalah jalan untuk berterima kasih pada diri sendiri karena ternyata banyak juga yang mampu dikerjakannya. Lalu mengapa masih insecure?
Langkah terbesar, Cintai Diri untuk Berterimakasih kepada Tuhan
Semua yang melekat pada diri kita adalah ciptaan Tuhan dan akan kembali kepada-Nya sesuai nomor atrean masing-masing.Â
Bukankah kulit coklat, badan kecil, rambut keriting, kaki yang jenjang adalah semuanya pinjaman saja? Karenanya dipinjamkan, maka sepantasnya kita menjaga agar tetap sesuai pada fungsinya yang diperintahkan.
Kaki untuk berjalan, tangan untuk memegang, mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, otak untuk berpikir dan hati untuk merasakan kehadiran-Nya. Jika kaki sakit diobati, mata dirawat agar tetap jernih penglihatan, telinga dibersihkan agar tidak ada kendala dalam mendengar suara.Â
Mencintai diri pada porsi untuk berterima kasih kepada Tuhan akan menjadikan beban lebih ringan dan tidak akan menjadikan diri merasa terlalu kerdil dibandingkan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H