Peralatan militer TNI di beberapa lini sudah perlu pembaruan agar mampu bersaing dengan kekuatan militer global. TNI perlu mengembangkan sistem senjata yang modern dan canggih, seperti drone, sistem pertahanan udara, dan teknologi siber. Selain itu, peningkatan sistem intelijen berbasis teknologi menjadi penting, mengingat ancaman digital dan siber yang semakin kompleks.
2. Peningkatan Profesionalisme dan Kesejahteraan Prajurit
Profesionalisme TNI dapat ditingkatkan melalui pelatihan berstandar internasional serta memperkuat kemampuan komunikasi, manajemen konflik, dan pemahaman hukum HAM. Peningkatan kesejahteraan, termasuk tunjangan, fasilitas kesehatan, dan pendidikan keluarga prajurit, juga harus diperhatikan. Ini tidak hanya untuk meningkatkan motivasi, tetapi juga untuk memastikan prajurit fokus pada tugas tanpa terbebani masalah ekonomi.
3. Reformasi Internal dan Akuntabilitas
Reformasi di tubuh TNI penting untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan, anggaran, dan operasi. Dengan menerapkan manajemen yang lebih terbuka, TNI dapat meningkatkan kepercayaan publik serta menjaga integritas lembaga. Pengawasan independen dari berbagai elemen sipil juga dapat membantu menghindari penyalahgunaan wewenang.
4. Penguatan Kapasitas TNI dalam Penanggulangan Ancaman Non-Tradisional
Saat ini, ancaman non-tradisional seperti bencana alam, terorisme, dan ancaman biologi juga menjadi fokus utama. TNI bisa meningkatkan perannya dalam penanggulangan bencana, terutama dalam mitigasi, evakuasi, dan pemulihan bencana. Kapasitas ini juga mencakup peningkatan tim medis dan peralatan khusus untuk menghadapi ancaman biologis, seperti pandemi.
5. Peningkatan Kolaborasi Internasional
Di era globalisasi, kolaborasi internasional menjadi kunci untuk memperkuat posisi TNI. TNI perlu menjalin kerjasama dengan militer negara lain dalam hal pelatihan, pertukaran informasi intelijen, dan operasi perdamaian. Ini tidak hanya meningkatkan keterampilan prajurit, tetapi juga membangun reputasi TNI di kancah global.
6. Pendidikan dan Literasi Siber
Ancaman siber dan propaganda melalui media sosial merupakan isu utama yang dihadapi TNI saat ini. Maka dari itu, perlu dikembangkan literasi digital dan pendidikan keamanan siber di kalangan prajurit agar mampu menangkal propaganda atau serangan yang bersifat digital. Ini termasuk pembentukan tim siber yang memiliki kapasitas kuat dalam melakukan pertahanan dan serangan balik jika diperlukan.