Mohon tunggu...
Jazir Hamid
Jazir Hamid Mohon Tunggu... Tutor - PLAT AB I Pelaku Wisata

âž¡ Mengeluh adalah tanda kelemahan jiwa. [Soekarno]

Selanjutnya

Tutup

Beauty Artikel Utama

Mahalnya Sebuah "Harga" Batik Tulis

11 Juni 2020   23:19 Diperbarui: 15 Juni 2020   03:34 1090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batik Tulis Klasik Motif Sido Asih. Foto: Jazir Hamid

Batik Giriloyo,  adalah salah satu brand sentra kerajinan batik tulis di Yogyakarta.  Batik tulis buatan perajin dari sentra industri kerajinan batik tulis dusun Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul, DIY tidak hanya dikenal luas di Yogyakarta dan sekitarnya,  tapi sudah menembus level Internasional.

Banyak wisatawan mancanegara yang datang ke sentra ini untuk berbelanja batik tulis atau sekedar ingin melihat proses batik tulis.

Batik Giriloyo  salah satu sentra kerajinan batik terbesar di wilayah daerah Istimewa Yogyakarta.

Di tempat ini hampir 99 % penduduk wanitanya berprofesi sebagai perajin batik tulis.

Sentra industri kerajinan Batik Tulis Giriloyo berada di Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.

Di kawasan ini, sebagian besar perajinnya  memajang semua produk hasil kerajinan Batik Tulis menjadi satu di Showroom bersama Paguyuban Batik Giriloyo. Namun ada juga beberapa perajin yang kebetulan tempatnya di dekat sekitar sentra memajang produknya di showroom masing masing.

Produk hasil kerajinan Batik Tulis Giriloyo rata rata motif  klasik-tradisional. Beberapa motif kuno warisan peninggalan keluarga kerajaan Mataram Keraton Yogyakarta. Warna sogan (biru kombinasi coklat) yang mendominasi warna batik di sana.

Ada juga sebagian yang diproses dengan warna alami yang banyak diminati oleh wisatawan mancanegara.

Meskipun  batik dengan motif  klasik juga sangat menarik dan tetap berwibawa meskipun diproses dengan warna alami hasil ekstraksi dari  limbah kulit kayu mahoni misalnya, atau dengan ekstrak buah buahan, kulit buah, daun daunan tertentu.

Batik tulis yang elegan biasanya diproses dengan cairan warna dari pasta Indigofera (Tom-nila). Hasil fermentasi daun indigofera.

Beberapa motif yang banyak dikenal dan sangat diminati oleh para kolektor atau pecinta batik Indonesia adalah motif: sido mukti, sido asih, wahyu temurn, sekar jagad, truntum, parang rusak, kawung, dan masih banyak lagi motif yang dilestarikan oleh perajin Batik Tulis Giriloyo.

Semua produk batik di sentra ini dikerjakan dengan cara ditulis -- Hand Made. Sehingga harganyapun bisa dibilang mahal bagi orang awam (yang tidak mengerti soal batik).

Karna untuk menghasilkan satu lembar kain batik dengan ukuran 110 x 250 Cm memakan waktu berminggu minggu. Bahkan bisa sampi 3 bulan baru selesai pengerjaannya.

Menurut Mahya Aulia Chn, salah satu perajin batik di Giriloyo.  Batik yang dijual di Showrrom bersama Paguyuban Batik Giriloyo harganya tidak terlalu mahal bila dibanding dengan toko batik yang sejak lama mempunyai brand besar.

Meskipun sebenarnya batik batik yang dijual mereka ada beberapa yang merupakan hasil produksi perajin batik Giriloyo.

"Harga per lembar kain batik di Giriloyo ini paling murah Rp. 500.000,- ada yang 800.000,- sampai paling mahal Rp. 3.000.000,-"  ungkap Mahya tersipu. Bahan yang digunakan untuk pembuatan batik tulis 100% katun murni. Meskipun jenis kainnya berbeda beda tapi bahan dasarnya mutlak harus katun.

Alasannya, selain bahan katun tidak bisa menyerap warna dan nempelnya tidak sempurna.

Jenis kain yang paling bagus yang biasa digunakan untuk membatik perajin di sentra ini adalah Primisima Gamelan Srimpi produksi Medari.

Batik Tulis Klasik Motif Sido Asih. Foto: Jazir Hamid
Batik Tulis Klasik Motif Sido Asih. Foto: Jazir Hamid

Sebenarnya ada yang lebih bagus kwalitasnya dari Primissma tersebut, yaitu Primissima cap Kereta kencana. Harganya 2 x lipat dibanding primissima biasa. "kami menggunakannya jika ada pesenan saja. Sama seperti sutera, kalau tidak ada pesanan ya tidak bikin. Hampir tidak pernah produksi menggunakan bahan sutera" imbuh mahya.

Rata rata produk batik tulis di Giriloyo dijual dalam bentuk kain (jarit) atau bahan busana dengan ukuran 115 x 200 cm untuk jenis kain prima, dan 110 x 250 cm untuk jenis kain primissima. Jarang sekali dijual dalam produk jadi atau busana.

Kalaupun dibuat busana, biasanya ketika ada permintaan atau pesanan baru dibikinkan sesuai model dan ukuraan yang diminta.

Membedakan batik tulis dan batik Cap

Pada dasarnya yang bisa digolongkan sebagai batik hanyalah yang diproses dengan teknik tutup, celup rintang warna menggunakan canting  yang digoreskan di atas media kain dengan lilin atau yang disebut malam.  

Jadi tanpa proses demikian tidak bisa disebut batik. Tapi ia hanya sebagai texile bermotif batik, itulah yang sering dibilang orang orang "Batik Printing.

Untuk membedakan mana yang batik tulis dan seperti apa batik cap bisa dilihat dari bentuk goresannya.

Kalau batik tulis, goresannya tidak stabil atau tidak tegas. Sementara kalau batik cap nampak tegas dan cenderung sama di setiap bagian.

Misalnya, jika dalam satu bentuk motif ada pengulangan tata letak atau posisi, diposisikan di mana pun ukuran dan bentuknya akan selalu sama. Tapi kalau dalam batik tulis meskipun ukurannya bisa sama, bentuknya pasti berbeda, meskipun nampaknya sama. Karna terpengaruh oleh getaran tangan saat menorehkan lilin batiknya di atas kainnya. Sehingga menghasilkan goresan yang berbeda.

Perbedaan yang lainnya terletak pada proses pengerjaannya. Kalau batik cap pembatikannya dilakukan dengan teknik cap atau stamp. Alatnya menggunakan canting cap yang terbuat dari tembaga dibikin sesuai keinginan.

Kemudian lilin batiknya dicairkan di atas loyang, permukaan canting capnya dimasukkan ke dalam cairan lilin tersebut kemudian dicapkan pada kain yang diletakkan di atas media yang terbuat dari meja husus untuk membuat batik cap.

Batik Tuis proses pengerjaannya dilakukan dengan teknik ditulis menggunakan canting tulis yang terbuat dari tembaga yang dibentuk cekung sebagai tempat penampungan lilin panas dan dikasih gagang atau carat untuk keluarnya lilin panas saat digoreskan di atas kain.

Antara batik  cap dan batik tulis proses pewarnaan dan proses selanjutnya juga sama.

Intinya, yang membedakan hanyalah di proses pembatikannya. Yaitu dicap dan ditulis.

Untuk batik cap proses pengerjaan pembatikannya lebih cepat, dalam satu hari bisa menyelesaikan 20 potong kain.   Dan batik tulis bisa berminggu minggu untuk mengerjakan 1 lembar kain, bahkan kalau motifnya halus bisa lebih dari satu bulan.

Itulah kenapa batik tulis itu harganya mahal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun