Indonesia Terserah..! Sesuatu yang objektif dalam masyarakat.
Tagar
Sejak awal muncul kata - kata itu hati saya kurang sreg tetapi saya memaklumi sebagai ungkapan kekecewaan, kejengkelan, kemarahan atas berbagai situasi yang ada.
Negara Indonesia jauh berbeda dengan kota Wuhan sehingga kebijakan yang diterapkan juga sangat berbeda tetapi seruan ' Wuhan Jiayou !!! ' yang terngiang di telinga saya saat ini memberi energi tersendiri. Indonesia Pasti Bisa !!!
Prinsip saya tidak berubah. Menghargai yang disini tanpa menjatuhkan yang disana. Kali ini tentang Paramedis dan Masyarakat.
Saya selalu kagum dan bangga dengan profesi mulia tenaga medis. Dokter, perawat dan semua yang bergerak dalam bidang medis.
Menyimak berbagai tulisan dan cerita dari beberapa dokter dan tenaga medis bagaimana melewati hari - harinya dalam situasi pandemi ini. Sebagai seorang doker yang setiap hari menangani kasus covid 19, tentu sangat paham bagaimana situasi dunia medis. Yang saya kagumi adalah prinsipnya : konsisten dan siap dengan segala konsekuensinya . Ketika dihadapkan pada situasi seperti ini "aku harus mengedepankan jiwa kemanusiaan" demikian kata hati mereka. Lelah sudah pasti. Yang dilakukan adalah bekerja di Rumah Sakit. Dokter itu menolong dst.
Mengenai tenaga medis yang menangani covid 19 tidak bisa sembarangan. Mereka tenaga khusus dipilih secara khusus dengan berbagai syarat. Salah satunya kondisi hamil tidak diijinkan menangani covid.
Keharusan Bagi Masyarakat.
Stayhome adalah pilihan terbaik bagi masyarakat pada umumnya. Untuk yang lain belum tentu. Ojol, jasa paket, jasa makanan dan sebagainya, yang karena panggilan kerjanya harus keluar rumah. Namun tetap mengindahkan protokol kesehatan.
Pemimpin di negara manapun tidak mudah mengatasi pandemi ini bahkan sekelas Presiden Amerika Serikat. Kesehatan tentu yang utama tetapi Ekonomi juga penting.
Banyaknya kerumunan massa di bandara, Pasar pasar tradisional, Mall , acara tertentu dan lain lain menimbulkan keprihatinan tersendiri. Apakah semua yang berada disana karena memang kebutuhan yang mendesak? Belum tentu juga. Sampai disini kubayangkan betapa repotnya mengatasi soal itu.
Mungkin saking kecewanya meihat berita kerumunan masaa, ada yang mengatakan ' Sia - sia saja kita di rumah selama 2 bulan ini " .
Buat saya, di rumah saja tidaklah sia - sia. Itu pilihan terbaik saya untuk melindungi saya dan orang lain dan karena saya bisa memilih stayhome. Jadi apanya yang sia - sia untuk suatu niat baik ?
Indonesia Terserah. Kata terserah bagi saya menunjukkan kondisi yang kurang semangat, kehilangan harapan dan tidak memotivasi.
Jika kata Sia - sia dan Terserah terus terucap, saya khawatir akan andil menurunkan imun kita.
Ucapan Adalah Doa.
Sesulit apapun keadaan sekarang, ada baiknya kita gunakan kata -; kata yang memberi spirit positif agar kita semua semakin semangat , bangkit dan segera bisa memulai New Normal Life. Intinya, berucaplah yang baik dan selalu berfikiran positif InsyaAllah hasilnya juga baik. Amin
Saya menghargai kerja keras seluruh tenaga medis , saya memaklumi mereka yang harus bekerja , dan saya memghormati upaya - upaya Pemerintah untuk menyelamatkan Bangsa ini dari sisi kesehatan, ekonomi dan segala macamnya.
Apapun kondisinya harus kita terima sebagai sebuah kenyataan. Tergantung bagaimana kita harus menyikapinya. San barangkali akan sangat bijak kita menyikapinya dengan tidak saling menghujat dan saling menyalahkan. Dan kita wajib mempercayai bahwa awmua akan berahir.
Saat menunggu hingga waktunya tiba ada baiknya kita gunakan untuk berbenah diri, melengkapi kekurangan yang ada dan memperbaiki yang kurang baik. Kerjakan apa yang bisa dikerjakan dengan menjunjung tingggi nilai nilai yang ada. Dan tetap patuhi protokol sesuai yang dianjurkan.
Semoga pandemi ini segera berahir dan terwujudlah New normal life menuju tatanan kehidupan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H