Mohon tunggu...
Politik

Buwas, Rini dan Lino

2 September 2015   17:28 Diperbarui: 2 September 2015   17:36 8094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belum lagi kemanjaan Rini Soemarno mendapatkan kucuran dana APBN senilai 48 Trilyun.  Sementara BUMN juga dipaksa untuk berhutang seperti Maskapai Garuda. Jelas aksi yang dilakukan Rini Soemarno secara fakta ekonomi mendorong pelambanan ekonomi, padahal banyak sekali lubang-lubang ekonomi yang bisa digarap dan mendorong pertumbuhan ekonomi negara.

Namun ketika Kepolisian melakukan tugas negara membereskan BUMN-BUMN kenapa Rini Soemarno marah besar, kalau memang tidak salah persilahkan saja aparat hukum menjalankan tugasnya berdasarkan data yang dipegang kepolisian dan juga laporan laporan masyarakat.

Bagaimanapun juga dalam soal ini kita harus adil menilai, Isu Buwas dicopot adalah ketika ia menjalankan tugasnya menggeledah ruang direksi Pelindo II. Ini artinya ia berada dalam wilayah tugasnya, misalnya Buwas dicopot maka akan memberikan kesan, negara justru kalah dengan mereka yang dicurigai maling uang negara.

Jokowi sudah bekerja keras membenahi negara, sementara Komjen Buwas sedang menjalankan tugasnya membongkar jaringan mafia, baik mafia pangan, mafia migas, mafia kelautan sampai mafia pajak.  Kata "Jangan diganggu kerjanya" oleh Rini Soemarno, jelas ini menyimpangkan keadaan, "Bekerja adalah kewajiban, tapi menjadi pejabat yang jujur adalah pertanggungjawaban" apakah moralitas ini juga dimiliki Rini M Soemarno?

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun