*PKMJ MENGGELAR PENGAJIAN AKBAR DALAM RANGKA SANTUNAN YATIM DAN DHUAFA*
Oleh : Basuki Ranto
Pengajian adalah merupakan sebuah kegiatan syiar agama yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat muslim atau muslimah sebagai bagian dari kegiatan ibadah untuk mengkaji berbagai hal  tentang keagamaan.
Pengajian dalam bahasa Arab disebut at-ta'llimu asal kata ta'allama yata'allamu ta'liiman yang artinya belajar. Dalam Islam, aktivitas mengaji termasuk dalam kegiatan tholabul ilmi atau menuntut ilmu. Dan ini wajib hukumnya, yang jika ditinggalkan akan berdosa.
Sementara pengajian akbar sesungguhnya adalah upaya membangun persatuan umat untuk melakukan komunikasi intelektual, spiritual dan sosial antara sesama, sehingga tujuan agama dan tujuan sosial dapat terwujud dengan baik.
Pengajian ini biasanya dilakukan secara rutin setiap minggu sekali dengan menggunakan guru atau ustadt dan ustadzah tetap dengan topik yang berseri. Sementara itu pengajian akbar biasanya dilakukan sesekali (setahun sekali) dalam skala besar-besaran dan memanggil ustadz dan ustazah yang ternama dan berkelas.
Rangkaiannya biasanya dalam rangka halalbihalal, ulang tahun, santunan yatim piatu dhuafa atau amal bhakti atau haul dan kegiatan sejenis yang sifatnya rutin tetapi waktunya tahunan.
Ada juga yang menyebut Tablig akbar adalah acara pengajian Al-qur'an bersklala besar atau pertemuan keagamaan massal yang diadakan di seluruh Indonesia. Acara ini sering menyertai khutbah, zikir, dan dakwah. Skala tablig akbar dapat bervariasi, dari tingkat lokal yang sesuai dengan masjid setempat, sampai yang mengumpulkan ribuan peserta.
Pada dasarnya pengajian , tablig akbar atau bentuk lainnya merupakan sebuah upaya syiar agama untuk menyampaikan apa yang diturunkan Alloh kepada Nabi Muhamad SAW. Hal tersebut seperti di dalam al-Quran surat al-Maidah ayat 67 memiliki arti: "Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan ketika tidak Anda kerjakan serta apa yang diperintahkan itu, maka Anda tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara Anda dari (gangguan) manusia.
Santunan yatim piatu dan dhuafa adalah merupakan bentuk ketaatan kepada Alloh SWT sebagaimana telah diperintahkan kepada Rasululloh. Hal ini sebagaimana Allah berfirman: "Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakan lah "Memperbaiki keadaan mereka adalah baik," (QS. Al-Baqarah [2]: 220). Alquran surat Adh-Dhuha ayat 6, Allah SWT menyebutkan Nabi Muhammad SAW adalah seorang yatim.
Salah satu ayat yang menyebutkan ialah QS An-Nisa ayat 36 yang menyerukan agar umat islam berbuat baik kepada semua orang salah satunya kepada anak yatim.
