Mohon tunggu...
Basuki Ranto
Basuki Ranto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Pengalaman di BUMD dan BUMN, menulis dan berorganisasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Beberapa Unsur yang Berpengaruh dalam Kepemimpinan Tranformasional

29 Juli 2024   21:29 Diperbarui: 29 Juli 2024   21:39 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada budaya yang menggunakan unsur-unsur : ketulusan, integritas, komitmen.

Ada pula budaya yang tidak menggunakan unsur kalimat seperti bushido yang menjadi prinsip hidup para samurai di Jepang. Ada pula yang menggunakan atribut dan uniform yang menjadi ciri khas budaya organisasi dan budaya yang mengedepankan tata nilai, kebersamaan dan komunikasi serta ada budaya  yang dimaknai sebagai kerja keras, tak pernah lelah dan berprestasi.

(2) Integrity
Pengertian secara sederhana dari integrity atau integritas adalah mempertahankan tingkat kejujuran dan etika yang tinggi dalam perkataan dan tindakan sehari-hari. Integrity ini memiliki 4 level, yakni :
a)Dapat dipercaya ( sama dalam kata dan perbuatan ).
b)Sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya kebenarannya.
c)Konsisten menerapkan norma-norma yang ada.
d)Bertindak sesuai kode etik dan prinsip moral.Intinya adalah kualitas untuk bertindak jujur dan memiliki prinsip moral yang kuat.

(3)Continuous Improvemen
Continuous Improvemen dapat dimaknai sebagai perbaikan yang berkesinambungan ( terus menerus ) yang bertujuan untuk peningkatan proses kerja organisasi, peningkatan kualitas, efisiensi, atau efektivitas .
Seorang pemimpin harus secara aktif mampu mendorong setiap bawahan untuk melakukan peningkatan hasil dan proses kerja melalui perbaikan-perbaikan .
Mampu menciptakan lingkungan yang terus menerus melakukan perbaikan proses kerja.

(4)Continuous Learning
Continuous Learning dimaknai sebagai suatu pembelajaran berkesinambungan yakni belajar memperluas pengetahuan dan ketrampilan baik melalui proses pembelajaran formal maupun informal.
Melalui pembelajaran yang berkelanjutan dimaksudkan agar mampu memberi inspirasi kepada bawahan untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang relevan dengan pekerjaan.
Pada gilirannya orang akan terus dan selalu berusaha meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sepanjang masa.
Pemimpin harus mampu memberi contoh dan dorongan kepada orang lain untuk belajar terus menerus.

(5) Managing Others
Managing others harus mampu mengarahkan dan memimpin orang lain untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi. Pemimpin juga mampu secara efektif mengelola dan mengarahkan kegiatan orang lain. Mereka bekerja melalui orang lain untuk mencapai tujuan dan mendorong kinerja melalui motivasi. Disisi lain pemimpin dapat memberi kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan atau melakukan tugas-tugas yang menantang ini terjadi saat orang yang dipimpinnya sangat mampu dan termotivasi ( Laissez-Faire ), serta memiliki tipe pendidik dan pelatih.

(6)Interpersonal Communication Hakikat internal communication adalah bagaimana mampu berkomunikasi secara jelas dan efektif dengan orang-orang di dalam dan di luar organisasi.
Dalam menyampaikan informasi, pikiran, atau pendapat dengan jelas, singkat, dan tepat serta menggunakan tata bahasa yang baik, bersikap terbuka dan mendengarkan orang lain dan menyampaikan suatu informasi yang sensitif dan/atau rumit dengan cara penyampaian dan kondisi yang tepat sehingga dapat dipahami pihak lain.

(7)Stakeholder Service
Stakeholder adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan perusahaan.
Sementara Stakeholder service adalah mengenali dan memahami kebutuhan pemangku kepentingan ( stakeholders ) dan menyampaiakn hasil yang melebihi harapan pemangku kepentingan.
Stakeholders service  cenderung memiliki keinginan untuk menyenangkan pemangku kepentingan sebaik-baiknya dengan cara mengenali kebutuhan pemangku kepentingan dan memastikan bahwa pemangku kepentingan akan merasa puas.
Biasanya dalam pelayanan menggunakan prinsip terbaiknya seperti : Better, Faster, Newer, Cheaper, More Simple.

(8)Mengelola Bawahan
Dalam mengelola bawahan pada dasarnya terdapat 4 (empat) tipe bawahan, yakni sebagai berikut : Tipe Konstruktif, Tipe Impulsif, Tipe Rutin, Tipe Subversi.
Masing-masing tipe akan dibahas lebih rinci pada bagian berikutnya.

*Kesimpulan*

Dari berbagai uraian sebagaimana telah dibahas sebelumnya maka dapat diambil beberapa catatan kecil sebagai kesoimpulan adalah sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun