Mohon tunggu...
Basuki Ranto
Basuki Ranto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Pengalaman di BUMD dan BUMN, menulis dan berorganisasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingnya Power dalam Kepemimpinan Transformasional

27 Juli 2024   06:01 Diperbarui: 27 Juli 2024   06:14 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

*PENTINGNYA POWER DALAM KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIONAL*
(Seri Leadership :16)

Oleh : Basuki Ranto

Dalam kepemimpinan yang memiliki gaya transformasional seorang pemimpin  harus mampu memiliki power dalam menginspirasi para pengikutnya untuk mencapai tujuan bersama secara kreatif dan inovatif. Pemimpin ini juga harus mampu membuat perubahan yang signifikan pada organisasi dan mendorong para pengikut untuk mencapai potensi terbaik mereka.

Power adalah sebuah kapasitas seseorang, kelompok, atau organisasi untuk mempengaruhi yang lainnya.Sementara disisi lain Power dimaknai sebagai kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang singkat. Secara sederhana berarti semakin kuat power nya maka semakin cepat gerakan yang dilakukan tangan.

Power atau kekuasaan dapat diartikan sebagai suatu potensi pengaruh dari seorang pemimpin dalam mendapatkan hak untuk mengajak atau memengaruhi orang-orang lain.

Power memiliki pengaruh, kendali dan kuasa terhadap orang lain atau kelompok sehingga mendapatkan dukungan yang kuat untuk mencapai tujuannya.

*Peran Power*

Power menjadi penting, karena untuk memudahkan kapasitas seorang pemimpin yang harus menjalankan tanggung jawabnya melayani rakyat. Seorang pemimpin tanpa memiliki kekuasaan dalam menjalankan sebuah organisasi maka organisasi tersebut tidak akan berjalan maksimal.

Pemimpin dalam sebuah organisasi memiliki peranan penting dalam mengarahkan dan mempengaruhi para bawahannya. Tanpa adanya orang yang mengatur dan mengarahkan suatu organisasi niscaya organisasi tersebut tidak dapat mencapai tujuannya sesuai dengan visi dan misinya.

Sumber kekuasaan dibagi menjadi dua kelompok besar (Robbins dan Judge, 2007), yaitu: pertama sumber kekuasaan antar individu (interpersonal sources of power), dan sumber Kekuasaan Formal (Formal Power) ykni  kekuasaan yang didasarkan pada posisi individual dalam suatu organisasi.

Selain itu dalam kekuasaan dikenal apa yang disebut Reward power : yaitu kekuasaan yang didasarkan atas pemberian harapan, pujian, penghargaan, atau pendapatan bagi terpenuhinya permintaan seorang pemimpin terhadap bawahannya. Reward power didasarkan pada gagasan bahwa kita lebih cenderung melakukan sesuatu dengan baik ketika kita mendapatkan imbalan yang kita sukai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun