Mohon tunggu...
BASTIAH BASTIAH
BASTIAH BASTIAH Mohon Tunggu... Guru - Guru TKS IT Nurul Ilmi

Saya adalah seorang guru di Taman Kanak-Kanak Sekolah Islam terpadu. Hobi saya adalah membaca, menyanyi dan memasak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rangkuman Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

13 Agustus 2024   18:17 Diperbarui: 13 Agustus 2024   18:20 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://youtu.be/WLcM6ZUEk3Q?si=DlUmyAy8sWAUrLYP

Assalamualaikum Wr.Wb

Salam Bapak/Ibu Guru Hebat.

Perkenalkan nama Saya Bastiah, S.Pd.I, calon guru penggerak angkatan 10 Kabupaten Hulu Sungai Utara dari TKS IT Nurul Ilmi  Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan.

Selama menjalani Pendidikan Guru Penggerak ini saya dibimbing oleh fasilitator yaitu Ibu Amalia Jaina yang sangat luar biasa hebat baik dalam membimbing, mengarahkan, memotivasi dan selalu mengingatkan kami serta Pengajar Praktik Ibu Emilia Rusda yang juga luar biasa dalam memberikan motivasi, bimbingan dan arahannya selama kami menjalankan guru penggerak ini.

Pada kesempatan ini saya ingin berbagi informasi tentang Pengambilan Keputusan berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Seorang Pemimpin. Namun sebelum menguraikan materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran mari kita renungkan kalimat kutipan berikut ini:

“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”(Bob Talbert)

Dari kutipan tersebut menekankan pentingnya mengajarkan anak-anak nilai yang benar-benar penting dalam hidup, bukan hanya kecerdasan semata. Seorang pemimpin yang baik bukan hanya pandai dan membuat keputusan yang tepat, tetapi juga harus memiliki nilai-nilai kebajikan universal yang kuat. Dengan mengajarkan nilai nilai kebajikan kepada anak - anak sejak dini, diharapkan dapat membantu mereka menjadi pemimpin yang baik di masa depan.

Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?

Prinsip-prinsip dan nilai yang kita anut dalam pengambilan keputusan dapat memberikan dampak besar pada lingkungan kita. Ketika kita membuat keputusan yang didasarkan pada nilai-nilai kebajikan seperti kejujuran dan keadilan, kita dapat mempengaruhi orang lain disekitar kita untuk mengadopsi nilai-nilai yang sama.

Education is the art of making man ethical. Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

Makna kutipan tersebut adalah bahwa tujuan pendidikan adalah untuk menghasilkan manusia yang memiliki perilaku etis atau moral yang baik. Pendidikan tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan akademik, tetapi juga memperhatikan pengembangan nilai-nilai moral/karakter. Dengan memiliki perilaku ethis yang baik, anak tersebut dapat selamat dan mencapai kebahagian sebagai pribadi dan dapat hidup dengan baik.

Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Ki Hajar Dewantara adalah tokoh pendidikan Indonesia. Filosofinya, yang dikenal dengan "Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani," menekankan tiga prinsip utama:

  • Ing Ngarsa Sung Tuladha: Seorang pemimpin harus memberi contoh yang baik.
  • Ing Madya Mangun Karsa: Seorang pemimpin harus bisa memotivasi dan menginspirasi di tengah-tengah kelompoknya.
  • Tut Wuri Handayani: Seorang pemimpin harus memberikan dorongan dan dukungan dari belakang, mendorong dan membiarkan yang dipimpin berkembang secara mandiri.

Ki Hajar Dewantara dengan pratap triloka mengajarkan pentingny pendidikan yang holistik dan berfokus pada pengembangan manusia secara keseluruhan, bukan hanya aspek intelektual semata. Filosofi ini dapat diterapkan dalam pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin dengan mempertimbangkan tidak hanya faktor rasional saja tetapi juga faktor faktor emosional dan spiritual dalam mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab untuk kebaikan bersama.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita sebagai pemimpin pembelajaran akan mempengaruhi prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan keputusan. Nilai-nilai tersebut membentuk paradigma dalam berpikir dan menjadi dasar dalam menentukan keputusan dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memiliki dan memahami nilai-nilai kebajikan universal serta prinsip-prinsip pengambilan keputusan sehingga keputusan yang diambil tersebut selaras dengan nilai-nilai kebajikan, bertanggung jawab dan berpihak pada murid. Ketiga prinsip ini membantu dalam menghadapi pilihan yang penuh tantangan yang harus dihadapi pada dunia saat ini.(Kidder, 2009, hal 144)

Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil?Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Coaching sebagai bentuk kemitraan bersama klien(coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melaui proses ynag menstimulasi dan mengeksplorasi dan proses kreatif dengan prinsip kemitraan, proses kreatif memaksimalkan potensi.

Dalam menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, pemimpin dapat menggunakan prinsiap coaching dengan bersikap reflektif, kritis dan kreatif dalam proses tersebut sehingga pengambilan keputusan mendapatkan solusi dengan memaksimalkan potensi yang ada.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosional sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan khususnya masalah dilema etika. Guru yang memiliki kesadran diri, manajemen diri, kesadran sosial, keterampilan berelasi akan dapat menunjukkan integritas dan kejujuran, kemampuan mengelola emosi, pikiran dan perilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi saat menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah dalam pengambilan dan pengujian keputusan dengan keputusan yang bertanggung jawab akan mampu membangun dan mempertahankan hubungan-hubungan yang baik, serta mampu mengambil pilihan-pilihan membangun yang berdasar atas kepedulian.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Dalam pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika tetap kembali kepada nilai-nilai yang dianut oleh seorang pendidik. Saat menghadapi kasus dilema etika akan ada nilai-nilai kebajikan mendasar yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup. Untuk menentukan paradigma pengambilan keputusan yaitu:

  • Individu lawan kelompok (individual vs community)
  • Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
  • Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
  • Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Keputusan yang tepat dapat dicapai dengan melakukan analisis yang mendalam terhadap informasi yang tersedia dan mendasarkan keputusan kita pada pad 3 unsur yaitu berpihak pada murid, berdasrkan nilai kebajikan universal dan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil. Hal ini dapat membantu menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

  • Perbedaan pendapat yakni dalam menyelesaikan kasus terdapat perbedan pendapat yang suit untuk mendapatkan kata mufakat.
  • Keputusan tidak dapat memuaskan semua pihak yakni dalam memutuskan sebuah kasus banyak kepentingan yang bersinggungan dan tidak dapat memuaskan semua pihak.
  • Permasalahan yang melibatkan banyak pihak yakni saat menghadapi masalah yang komplek dan melibatkan banyak pihak sehingga perlu analisis yang dalam dan mempertimbangkan prioritas tiap permasalahan.

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pengaruh pengambilan keputusan yang diambil dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita adalahsebagai pendidik “menuntun” murid dengan memfasilitasi keragaman melalui pembelajaran berdiferensiasi. Dengan potensi yang berbeda-beda pembelajaran dengan mengenali kesiapan, minat dan profil belajar murid dan memerdekakan murid dengan mengakomodasi kebutuhan belajar tiap murid, pendidik menggunakan strategi diferensiasi konten, proses dan produk.

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Seorang pemimpin pembelajaran yang membuat keputusan yang tepat dalam mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya dengan memberikan pengalaman belajar yang positif dan membangun serta membantu murid untuk mencapai potensi terbaik mereka. Keputusan yang tepat juga dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif dan mendukung yang memungkinkan murid-murid untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya.

Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Secara keseluruhan, modul 3.1 ini menggaris bawahi hubungan erat antara pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin dengan materi pada modul-modul sebelumnya. Prinsip dan paradigma dilema etika dalam pengambilan keputusan hendaknya harus berdasarkan dengan nilai-nilai kebajikan universal, bertanggung jawab dan berpihak kepada murid. Semua dasar pengambilan keputusan tersebut terdapat dalam modul sebelumnya, yaitu filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara, nilai dan peran guru penggerak, dan budaya positif. Seorang guru harus memenuhi kebutuhan belajar muridnya dengan pembelajaran berdiferensiasi. Keterkaitan antara modul-modul ini menunjukkan bahwa keputusan yang bijaksana dan berbasis nilai-nilai kebajikan universal mempengaruhi kualitas pembelajaran dan hasil pendidikan murid secara menyeluruh.

Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Dilema etika (benar vs benar) adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan. Sementara itu, bujukan moral (benar vs salah) yaitu situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar dan salah.

Ada 4 paradigma pengambilan keputusan:

  • Individu lawan kelompok (individual vs community)
  • Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
  • Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
  • Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

prinsip pengambilan keputusan:

  • Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
  • Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
  • Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

9 langkah pengambilan keputusan:

  • Mengenali nilai yang bertentangan
  • Menentukan pihak yang terlibat
  • Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi
  • Pengujian benar atau salah
  • Pengujian paradigma benar lawan benar
  • Melakukan prinsip resolusi
  • Investigasi opsi trilema
  • Buat keputusan
  • Lihat lagi keputusan dan refleksikan.

Hal-hal di luar dugaan saya adalah dalam mengambil keputusan sebagai guru atau pendidik kita diharuskan untuk memahami lebih dalam tentang masalah atau kasus dari perspektif yang berbeda. Karena dalam dilema etika terdapat nilai-nilai yang sama-sama benar tetapi saling bertentangan, dan dalam kasus bujukan moral terdapat nilai benar vs salah.

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Sebelum mempelajari modul ini, saya pernah menerapan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema namun perbedaannya belum menggunakan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Dampak yang saya dapatkan setelah mempelajari modul 3.1 ini adalah pengambilan keputusan dalam kasus dilema etika dan bujukan moral lebih bijaksana dan reflektif, dengan pertimbangan yang mendalam tentang etika, prinsip, dan proses pengambilan keputusan. serta membuat perubahan paradigma dalam mengambil keputusan. Diharpkan hasil keputusan ini dapat membawa kebaikan untuk semua dan berpihak pada murid.

Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Menurut saya modul 3.1 ini sangat penting dan menarik sebagai individu maupun sebagai pemimpin. Karena dalam perjalanan sebagai individu maupun sebagai pemimpin akan berhadapan dengan permasalahan atau hal yang harus diputuskan sehingga paradigma baru ini membuat pengambilan keputusan menjadi lebih efektif dan melaui prosedur sebagai analisisnya sehingga diharapkan mendapatkan solusi yang dapat dipertanggung jawabkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun