Mohon tunggu...
Bass Elang
Bass Elang Mohon Tunggu... Seniman -

Dan pada akhirnya senja berubah menjadi malam yang gelap. Tak ada yang berkesan kecuali wajah manismu yang melintas.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

#Move #On2

17 April 2018   03:03 Diperbarui: 20 April 2018   13:10 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Sutejo membuat spekulasi. Bahwa, malam akan berganti siang. Semakin malam semakin mendekati pagi. Bila pagi tiba, tentu akan menjelang siang. Semakin siang semakin mendekati sore dan seterusnya. Ia pikir. Ada sesuatu yang relatif dari perasaan seseorang. Walau perasaan itu diakui cinta mati.

"Kalian tentu tahu," seru Sutejo.

"Tahu, Apa?" sahut Susi.

"Nggak ada yang absolut dalam perasaan seseorang," balas Sutejo.

"Berarti ia bisa berubah kapan saja, maksudmu?" sambut Parmin.

"Iya," Sutejo membenarkan.

"Dan, pada akhirnya, Sinta akan berhenti dengan sendirinya—mengejar-ngejar Sugih?" Sapar menambahi.

"Tepat!" kata Sutejo. "Dalam falsafah Jawa: habis bencinya tinggal cintanya. habis cintanya tinggal bencinya." closing Sutejo.

#Bass #Elang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun