Mohon tunggu...
Bass Elang
Bass Elang Mohon Tunggu... Seniman -

Dan pada akhirnya senja berubah menjadi malam yang gelap. Tak ada yang berkesan kecuali wajah manismu yang melintas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ocehan Parto

19 Februari 2018   20:13 Diperbarui: 20 April 2018   02:25 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: batamnews

Dalam tidur ia bermimpi dengan bidadari cantik yang lebih cantik dari istri Agus. Lalu tak tinggal diam ia mengeluarkan jurus rayuannya. "Hai sang Bidadari... Enaknya bercinta ketika tidak direncanakan cinta kita untuk siapa. Tetapi diam-diam Tuhan mempertemukan kita tanpa disengaja," rayunya.

Saking nakalnya Parto. Ia mendekati Bidadari itu, dan hendak menciumnya. Namun,,,, blaaas!! "To, bangun. Bantu bapak nyangkul di sawah, Nak," perintah ibunya.

"Hadeuh! Ibu ini ganggu aja. Aku tadi hendak mencium Bidadari dalam mimpi. " terangnya.

Mendengar ucapan anaknya, ibunya mesem. "Kamu itu ngaco. Itu bukan Bidadari, tapi Toa yang sering kau pakai buat Orasi, Nak," sanggah ibunya.

Sore senin, Parto berniat mau nongkrong di Jembatan. Biasanya malam senin di desanya ada pasaran. Dengan keren dan PD-nya. Ibunya tiba-tiba menghampiri dan memerintah. "To, mau seninan, ya. Ibu nitip cabe, timun, dan kangkung." 

"Gimana sih, Bu. Ini aku sudah keren gini, malah disuruh beli sayuran." timpal Parto dengan wajah memerah.

"Ya, sudah. Berarti kamu ndak dapat jatah Rokok," Ancam ibunya.

Wkkkkwkkk. Kasihan bener nasib Parto. Udah keren malah disuruh beli sayuran. Apa boleh buat, ia pun mau.

Di pasar senin Parto tak langsung beli sayuran. Ia nongkrong dulu seperti biasanya sambil godain cewek yang lewat. Sayangnya, ibunya SMS. "To, jangan lama-lama beli sayurannya." pesan ibunya yang membuat ekspresi Parto jadi gregetan. Mandeg sudah aksi gombalnya. "Ada aja, ini ibu," geramnya.

Ia pun langsung ke penjual sayur. Astaga!!! Rupanya ada mantan.. 

Parto pulang membawah sayuran dengan muka yang muram campur senang. Sampai di rumah, Parto langsung ke kamar dan mengingat pertemuannya dengan sang mantan. Sepertinya pertemuan itu meninggalkan kesan baginya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun