Mohon tunggu...
Bunga Asrillah S
Bunga Asrillah S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca, menulis, dan juga menggambar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dosen PGSD UMM dan SIKL Malaysia Kolaborasi: Cerita Bergambar untuk Pengenalan Identitas Gender

17 Desember 2024   01:19 Diperbarui: 17 Desember 2024   01:19 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dosen PGSD UMM bersama Kepala Sekolah SIKL

Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan judul Pelatihan Penulisan Cerita Bergambar Berbasis Literasi Sains dan Profil Pelajar Pancasila untuk Pengenalan Identitas Gender Siswa SD di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Malaysia.

Ketua Tim Pengabdian PGSD UMM, Innany Mukhlishina, M.Pd, menjelaskan bahwa tim pengabdian ini terdiri dari beberapa anggota, di antaranya Arinta Rezty Wijayaningputri, S.Pd, M.Pd, dan Murtyas Galuh Danawati, S.Pd, M.Pd. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan literasi anak dengan mengintegrasikan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dan sains, serta mengenalkan identitas gender melalui penggunaan media pembelajaran cerita bergambar.

Innany Mukhlishina menjelaskan bahwa pengenalan identitas gender pada siswa sekolah dasar sangat penting untuk membantu mereka memahami peran dan perilaku sesuai dengan gender. "Cerita bergambar merupakan salah satu media pembelajaran yang efektif untuk mengenalkan identitas gender pada anak," kata Innany Mukhlishina.

Dia juga menyampaikan bahwa pengabdian ini menghadirkan sejumlah pemateri terkemuka, di antaranya Associate Prof. Dr. Agus Sulaeman, S.Pd, M.Pd, dosen tamu dari Hankuk University, bersama dirinya sendiri, Arinta Rezty Wijayaningputri, M.Pd, Murtyas Galuh Danawati, S.Pd, M.Pd, dosen PGSD FKIP UMM, serta Nandy Agustin Syakarofah, S.Psi, MA, dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Sementara itu, Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur Malaysia, Bu Frinny Napasti, M.Pd, mengungkapkan kesulitan dalam menemukan buku bacaan anak berbahasa Indonesia di Malaysia. "Memperkenalkan nilai-nilai Indonesia, khususnya karakter Pancasila, diharapkan dapat menjadi dasar bagi anak-anak kami dalam bersikap sehari-hari," ujarnya.

Pemaparan materi oleh Associate Prof. Dr. Agus Sulaeman, S.Pd, M.Pd
Pemaparan materi oleh Associate Prof. Dr. Agus Sulaeman, S.Pd, M.Pd

Pada materi pertama, Associate Professor Dr. Agus Sulaeman, S.Pd, M.Pd, menjelaskan tentang penulisan cerita bergambar. Ia membahas pengertian cerita anak, elemen-elemen yang harus ada dalam cerita anak, sasaran pembaca cerita anak, tujuan penulisan cerita anak, contoh mata pelajaran yang dapat dijadikan cerita anak, jenis-jenis cerita anak, serta metode penulisan yang meliputi metode ATAP, lengkap dengan contoh cerita bergambar.

Materi selanjutnya disampaikan oleh Arinta Rezty Wijayaningputri, S.Pd., M.Pd, mengenai Implementasi Literasi Sains. Dalam materinya, Arinta membahas hubungan erat antara literasi dan sains. Ia menjelaskan bahwa literasi sains dapat mengembangkan kemampuan logika, bahasa, serta keterampilan pemecahan masalah (problem solving). Arinta juga menguraikan komponen-komponen literasi sains, pendekatan saintifik 5M (menanya, mengamati, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan), serta cara implementasi literasi sains di sekolah dasar dengan memberikan contoh praktis.

Selanjutnya, Murtyas Galuh Danawati, S.Pd, M.Pd, membahas tentang Implementasi Gerakan Literasi Sains Berbasis Profil Pelajar Pancasila, yang mengulas mengenai isi dari Profil Pelajar Pancasila. Beberapa aspek yang dijelaskan antara lain adalah pentingnya beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, serta mengembangkan sikap kritis, mandiri, gotong royong, kreatif, dan berkeberagaman global.

Pemateri keempat, Nandy Agustin Syakarofah, S.Psi, MA, menyampaikan materi tentang Pengenalan Identitas Gender pada Anak Usia Sekolah Dasar. Dalam materinya, Nandy membahas tentang pengenalan identitas gender, tahapan-tahapan dalam proses pengenalan identitas gender pada anak, aspek-aspek yang terkait dengan gender, perbedaan antara gender dan seks, serta stereotip gender dan dampaknya. Nandy juga mengungkapkan peran guru dalam mendukung pengenalan identitas gender pada anak.

Pemateri terakhir, Innany Mukhlisina, M.Pd, menjelaskan mengenai Aturan Penulisan Cerita Bergambar Berbasis Literasi Sains dan Profil Pelajar Pancasila untuk Pengenalan Identitas Gender. Materi ini mencakup langkah-langkah umum, ketentuan, dan format penulisan dalam menyusun cerita bergambar yang mengintegrasikan literasi sains, profil Pelajar Pancasila, dan pengenalan identitas gender.

Suasana zoom meeting 
Suasana zoom meeting 

Pada sesi tanya jawab, Pak Herman Sahara bertanya mengenai cara agar bahan ajar atau buku yang dihasilkan dapat menarik perhatian siswa. Pak Agus menjawab bahwa ketertarikan siswa terhadap bahan ajar sangat bergantung pada kebijakan dan inisiatif kepala sekolah atau guru dalam mengadaptasi media pembelajaran yang diberikan oleh pemerintah. Selain itu, kolaborasi guru untuk belajar di luar negeri juga penting untuk mendukung kelancaran pengadaptasian media pembelajaran.

Bu Gita juga bertanya tentang cara mengidentifikasi anak usia dini yang memiliki kecenderungan orientasi seksual. Bu Nandy menjelaskan bahwa identifikasi tersebut bisa dilakukan melalui observasi terhadap ketertarikan seksual anak dan pengamatan terhadap interaksi sosial mereka.

Pada sesi terakhir, Koordinator Perpustakaan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) Malaysia, Pak Herman Sahara, menyampaikan kesan positif terhadap pelatihan penulisan cerita bergambar. Ia menyatakan bahwa materi yang disampaikan sangat menarik dan saling berkaitan, serta bermanfaat bagi guru-guru di SIKL Malaysia.

Penandatanganan MoU antara PGSD UMM dengan SIKL  
Penandatanganan MoU antara PGSD UMM dengan SIKL  

Selain itu, tim pengabdian PGSD UMM juga melakukan kunjungan ke SIKL Malaysia dengan tujuan menjalin kerja sama antara PGSD UMM dan SIKL melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi di bidang pendidikan, pelatihan guru, serta implementasi program-program inovatif.

Kerja sama antara PGSD UMM dan SIKL diharapkan dapat menciptakan sinergi yang produktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Kolaborasi ini juga diharapkan dapat mendukung pengembangan kompetensi guru, memperkaya materi pembelajaran berbasis literasi, serta memperkuat pemahaman siswa tentang identitas budaya dan nilai-nilai universal. Selain itu, kerja sama ini menjadi wadah bagi pertukaran ilmu, pengalaman, dan inovasi yang bermanfaat bagi kedua lembaga dalam mencetak generasi unggul di tingkat global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun